Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami akibat gempa bumi di Ternate, Maluku Utara, yang terjadi Minggu (7/7), dan meminta warga kembali ke tempat masing-masing.

"Sehubungan dengan peringatan dini tsunami telah dinyatakan berakhir, maka warga di daerah yang mendapatkan peringatan dini tersebut dapat kembali ke tempat masing-masing," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Senin dini hari.

Baca juga: BMKG cabut peringatan tsunami gempa di Malut

Dia menjelaskan peringatan dini tsunami akibat gempa tersebut sudah berakhir sejak Senin (8/7) pukul 00.09 WIB sehingga masyarakat yang ada di lokasi terdampak untuk kembali ke tempat masing-masing.

Lokasi terdampak gempa Maluku Utara tersebut adalah wilayah Minahasa Selatan dan Minahasa Utara bagian selatan.

Baca juga: BMKG: Gempa Malut akibat deformasi kerak bumi

Namun, Dwikorita meminta warga untuk tetap waspada terhadap gempa bumi susulan dan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi yaitu Instagram/Twitter @infoBMKG, website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg," katanya.

Sebelumnya, BMKG mengumumkan gempa bumi di Maluku Utara tersebut berkekuatan M 7,1 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 7,0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,53 LU dan 126,18 BT, atau tepatnya berlokasi di dasar laut pada kedalaman 49 km pada jarak 133 km arah barat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.