Hujan es sebesar kelereng turun di lima desa Aceh Tengah
7 Juli 2019 21:28 WIB
Halaman rumah seorang warga pada salah satu desa di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah, Ahad (7/72019). ANTARA/Dok. BPBD Aceh Tengah/am.
Banda Aceh (ANTARA) - Fenomena alam berupa hujan es dengan berukuran sebesar kelereng turun di wilayah dataran tinggi di Aceh, tepatnya di lima kampung (desa) dari total 10 desa di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah, Ahad.
"Hujan es di lima desa, yakni Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jaging Jeget, dan Bukit Kemuning di Aceh Tengah," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh.
Ia melanjutkan, peristiwa yang termasuk langka di provinsi paling barat Indonesia ini berlangsung secara singkat, karena terjadi cuma sekitar 10 menit atau mulai pukul 14:15 WIB sampai jam 14: 25 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan, padahal cuaca di wilayah salah satu daerah penghasil komoditas kopi baik jenis Arabika maupun Robusta kualitas ekspor ketika terjadi hujan es berlangsung tengah terik-teriknya
Baca juga: Hujan es dan angin kencang terpa Aceh Tengah
Tim reaksi cepat BPBD Aceh Tengah kini sedang melakukan kajian cepat untuk melakukan pendataan rumah dan lahan pertanian masyarat setempat yang terkena dampak hujan es.
"Saat ini, hujan memang sudah berhenti. Tapi petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak bencana dari fenomena alam terutama material," terang Dadek.
Baca juga: Warga Aceh diingatkan BMKG mewaspadai hujan batu es
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan es disertai terjadi angin kencang yang merupakan dampak dari cuaca ektrem dalam dua sepekan terakhir dan melanda sejumlah wilayah di Aceh.
"Cuaca saat ini berpotensi kuat terjadi hujan es, seperti beberapa bulan lalu di Aceh," ucap Kepada Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad.
Baca juga: Pidie Aceh "diterjang" hujan es dan puting beliung
"Hujan es di lima desa, yakni Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jaging Jeget, dan Bukit Kemuning di Aceh Tengah," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh.
Ia melanjutkan, peristiwa yang termasuk langka di provinsi paling barat Indonesia ini berlangsung secara singkat, karena terjadi cuma sekitar 10 menit atau mulai pukul 14:15 WIB sampai jam 14: 25 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan, padahal cuaca di wilayah salah satu daerah penghasil komoditas kopi baik jenis Arabika maupun Robusta kualitas ekspor ketika terjadi hujan es berlangsung tengah terik-teriknya
Baca juga: Hujan es dan angin kencang terpa Aceh Tengah
Tim reaksi cepat BPBD Aceh Tengah kini sedang melakukan kajian cepat untuk melakukan pendataan rumah dan lahan pertanian masyarat setempat yang terkena dampak hujan es.
"Saat ini, hujan memang sudah berhenti. Tapi petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak bencana dari fenomena alam terutama material," terang Dadek.
Baca juga: Warga Aceh diingatkan BMKG mewaspadai hujan batu es
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan es disertai terjadi angin kencang yang merupakan dampak dari cuaca ektrem dalam dua sepekan terakhir dan melanda sejumlah wilayah di Aceh.
"Cuaca saat ini berpotensi kuat terjadi hujan es, seperti beberapa bulan lalu di Aceh," ucap Kepada Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad.
Baca juga: Pidie Aceh "diterjang" hujan es dan puting beliung
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: