"Dia merupakan sosok pekerja keras dan tidak pernah mengeluh," kata Doni ketika mengunjungi rumah duka di Perumahan Raffles Hill, Depok, Minggu.
Sutopo, yang meninggal dunia pada Minggu dini hari, menurut Doni, merupakan orang dengan dedikasi sangat tinggi pada pekerjaan yang mau terus belajar untuk memperbaiki diri.
Ia mengungkapkan bahwa Sutopo biasa mengumpulkan kepingan-kepingan informasi dari seluruh bagian BNPB dan merangkumnya menjadi satu risalah.
"Setelah itu Beliau juga ikut memberikan analisis tentang apa-apa yang perlu dilakukan, baik pemerintah daerah maupun pusat untuk perbaikan selanjutnya," kata Doni, yang mengenal Sutopo sejak awal BNPB terbentuk dan sering berkomunikasi dengannya berkenaan dengan penanganan bencana periode 2008--2010 dan 2012--2014.
Sutopo meninggal dunia pada Minggu dini hari, saat menjalani pengobatan penyakit kanker paru-paru di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital di Guangzhou, China. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Jenazah Sutopo menurut rencana diterbangkan dari China ke Jakarta pada Minggu sore dan selanjutnya akan dibawa ke tempat kelahirannya di Boyolali, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.
Baca juga:
Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa berpulangnya Sutopo BNPB
Raisa berbelasungkawa atas meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho