PLN kembangkan PLTS terapung di Cirata
7 Juli 2019 12:22 WIB
Vice President Public Relation PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dwi Suryo Abdullah menyebutkan saat ini PT PLN sedang mengembangkan PLTS terapung sebesar 200 MW di Cirata, Sabtu (6/7/2019). ANTARA/Afut Syafril Nursyirwan/pri
Cirata, Jawa Barat (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan konsep terapung di Cirata, Jawa Barat.
Vice Presiden Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan di Cirata, Minggu, bahwa saat ini perkembangannya ada pada tingkatan pencarian mitra.
PLTS tersebut diperkirakan akan memiliki daya sebesar 200 megawatt. PLTS Cirata sebelumnya sudah memiliki panel surya dengan tenaga 1 MW yang sudah lama beroperasi.
Pembangkit surya tersebut akan berada di atas waduk Cirata yang sudah memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan salah satu daya terbesar di Indonesia, yaitu 1.008 MW.
Pada 6 Juli 2019, PLTA Cirata dikunjungi oleh awak media untuk melihat langsung proses pembangkit listrik tersebut.
PLTA itu sendiri memiliki angka produksi yang setara dengan penggunaan 428 ton bahan bakar minyak untuk unit pembangkit thermal.
Media berkesempatan mengunjungi dari Waduk Cirata dibendung, ruang pusat kontrol hingga melihat turbin dari PLTA dioperasikan. Sungai Citarum yang dibendung memberikan dampak yang besar pada sektor kelistrikan.
Baca juga: Pengguna listrik surya capai 660 pada awal 2019
Vice Presiden Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan di Cirata, Minggu, bahwa saat ini perkembangannya ada pada tingkatan pencarian mitra.
PLTS tersebut diperkirakan akan memiliki daya sebesar 200 megawatt. PLTS Cirata sebelumnya sudah memiliki panel surya dengan tenaga 1 MW yang sudah lama beroperasi.
Pembangkit surya tersebut akan berada di atas waduk Cirata yang sudah memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan salah satu daya terbesar di Indonesia, yaitu 1.008 MW.
Pada 6 Juli 2019, PLTA Cirata dikunjungi oleh awak media untuk melihat langsung proses pembangkit listrik tersebut.
PLTA itu sendiri memiliki angka produksi yang setara dengan penggunaan 428 ton bahan bakar minyak untuk unit pembangkit thermal.
Media berkesempatan mengunjungi dari Waduk Cirata dibendung, ruang pusat kontrol hingga melihat turbin dari PLTA dioperasikan. Sungai Citarum yang dibendung memberikan dampak yang besar pada sektor kelistrikan.
Baca juga: Pengguna listrik surya capai 660 pada awal 2019
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: