Info Haji
Wafat, satu calon haji asal Ngawi batal berangkat ke Tanah Suci
6 Juli 2019 23:10 WIB
Sejumlah petugas Kemenag Kabupaten Ngawi, Jatim, sedang mengecek koper milik calon haji setempat. Sebanyak 314 calon haji Ngawi berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi pada tanggal 6 Juli 2019. (FOTO ANTARA/Istimewa)
Ngawi (ANTARA) - Seorang dari sebanyak 315 calon haji (calhaj) asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dipastikan batal berangkat berhaji ke Tanah Suci pada tahun 2019 karena meninggal dunia.
Kasi Penyelengaraan Ibadah Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Ngawi Mukibudin menyatakan bahwa berdasarkan data pihaknya, calhaj yang meninggal dunia tersebut atas nama Suparni, warga Desa Majasem, Kecamatan Kendal.
"Sesuai informasi keluarga, yang bersangkutan meninggal dunia pada tanggal 20 Juni lalu akibat sakit komplikasi," katanya.
Menurut dia, karena pihak keluarga yang meninggal dunia tidak ada yang menggantikan berangkat berhaji, maka jumlah calon haji asal Ngawi yang berangkat jatahnya berkurang satu.
"Keluarganya tidak ada yang bersedia menggantikan jatah untuk berangkat berhaji. Dengan demikian jumlah calon haji Ngawi yang berangkat menjadi 314 orang," kata Mukibudin.
Adapun, sebanyak 314 calon haji tersebut telah berangkat ke Tanah Suci pada Sabtu, tanggal 6 Juli 2019. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) dua.
Dari 314 calon haji yang berangkat, terdiri atas 147 calhaj laki-laki dan 167 calhaj perempuan. Jumlah tersebut lebih banyak dari calhaj yang berangkat pada musim haji 2018 yang mencapai 308 orang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari 314 orang calhaj Ngawi tersebut, sebanyak 138 orang di antaranya tergolong memiliki riwayat kesehatan dengan risiko tinggi. Melihat kondisi tersebut, pihak kemenag meminta agar calhaj membawa obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter dan selalu menjaga kesehatan.
Kemenang juga meminta para calon haji untuk banyak minum air putih. Hal itu karena suhu di tanah suci sangat panas mencapai 48 derajat celcius ke atas. Jamaah juga diminta tidak bepergian jika tidak berkepentingan.
Ia menambahkan, para calhaj yang berangkat pada tahun 2019 ini rata-rata telah mendaftar haji pada tahun 2010 atau sembilan tahun yang lalu. Mereka merasa beruntung, karena daftar tunggunya tergolong pendek.
Sedangkan calon haji yang mendaftar pada tahun 2019 ini, baru akan berangkat berhaji pada 25 tahun yang akan datang, sehingga daftar tunggu semakin lama.
Sesuai rencana, para calon haji asal Ngawi tersebut akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 18 Agustus 2019, demikian Mukibudin.
Baca juga: Daftar tunggu haji di Madiun hingga 2039
Baca juga: Juanda siagakan 65 petugas Avsec selama haji
Baca juga: Sebanyak 215 haji asal Ngawi tiba dengan selamat
Kasi Penyelengaraan Ibadah Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Ngawi Mukibudin menyatakan bahwa berdasarkan data pihaknya, calhaj yang meninggal dunia tersebut atas nama Suparni, warga Desa Majasem, Kecamatan Kendal.
"Sesuai informasi keluarga, yang bersangkutan meninggal dunia pada tanggal 20 Juni lalu akibat sakit komplikasi," katanya.
Menurut dia, karena pihak keluarga yang meninggal dunia tidak ada yang menggantikan berangkat berhaji, maka jumlah calon haji asal Ngawi yang berangkat jatahnya berkurang satu.
"Keluarganya tidak ada yang bersedia menggantikan jatah untuk berangkat berhaji. Dengan demikian jumlah calon haji Ngawi yang berangkat menjadi 314 orang," kata Mukibudin.
Adapun, sebanyak 314 calon haji tersebut telah berangkat ke Tanah Suci pada Sabtu, tanggal 6 Juli 2019. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) dua.
Dari 314 calon haji yang berangkat, terdiri atas 147 calhaj laki-laki dan 167 calhaj perempuan. Jumlah tersebut lebih banyak dari calhaj yang berangkat pada musim haji 2018 yang mencapai 308 orang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari 314 orang calhaj Ngawi tersebut, sebanyak 138 orang di antaranya tergolong memiliki riwayat kesehatan dengan risiko tinggi. Melihat kondisi tersebut, pihak kemenag meminta agar calhaj membawa obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter dan selalu menjaga kesehatan.
Kemenang juga meminta para calon haji untuk banyak minum air putih. Hal itu karena suhu di tanah suci sangat panas mencapai 48 derajat celcius ke atas. Jamaah juga diminta tidak bepergian jika tidak berkepentingan.
Ia menambahkan, para calhaj yang berangkat pada tahun 2019 ini rata-rata telah mendaftar haji pada tahun 2010 atau sembilan tahun yang lalu. Mereka merasa beruntung, karena daftar tunggunya tergolong pendek.
Sedangkan calon haji yang mendaftar pada tahun 2019 ini, baru akan berangkat berhaji pada 25 tahun yang akan datang, sehingga daftar tunggu semakin lama.
Sesuai rencana, para calon haji asal Ngawi tersebut akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 18 Agustus 2019, demikian Mukibudin.
Baca juga: Daftar tunggu haji di Madiun hingga 2039
Baca juga: Juanda siagakan 65 petugas Avsec selama haji
Baca juga: Sebanyak 215 haji asal Ngawi tiba dengan selamat
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: