Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Pertengahan tahun 2017 menjadi momen lahirnya program "pustaka keliling" Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang pertama di wilayah hukum Polres Tanjungpinang, Polda Kepulauan Riau (Kepri).

Program itu digagas oleh Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Abdul Gafur, seorang petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) yang bertugas di Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur. "Saya mulai bertugas di sini sekitar bulan Desember tahun 2016," ujar Abdul Gafur, Sabtu.

Kala itu, menjadi Bhabinkamtibmas merupakan pengalaman baru bagi pria yang akrab disapa Gafur ini. Sebelumnya ia tercatat pernah menjadi anggota satuan lalu lintas (Satlantas), Sabhara, hingga bagian reserse.

Pada masa-masa awal bertugas di wilayah tersebut, dia mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat setempat. Terutama para orang tua.

Salah satu yang dikeluhkan orang tua pada saat itu ialah, maraknya anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang menghabiskan waktu bermain di warung internet (warnet) sedari pagi hingga larut malam. "Memang setiap kami razia saat jam sekolah maupun malam hari, banyak anak usia sembilan tahun nongkrong di warnet," ujarnya.

Berangkat dari kondisi inilah, Gafur terinspirasi membuat program pustaka keliling tersebut.

Harapannya, anak-anak di situ tidak lagi membuang waktu mereka ke warnet.
Tujuannya, membudayakan kegiatan membaca buku yang kini semakin jarang ditemukan di kalangan anak-anak.

Gafur pun menyulap motor dinas yang digunakannya sehari-hari menjadi pustaka keliling. Kendaraan itu dilengkapi dengan kotak barang, sehingga bisa diisi dengan beberapa buah buku.

Setiap harinya entah itu pagi atau sore, Gafur aktif berkendara mengelilingi pemukiman penduduk sekitarnya. Bila melihat ada kerumunan anak yang tengah bermain atau duduk-duduk santai, ia akan berhenti lalu menyodorkan buku bacaan yang dibawanya.

Dia meluangkan waktu sekitar 15 menit untuk menemani anak-anak itu membaca. Setelah itu pindah lagi ke lokasi lainnya, begitu seterusnya. "Saat itu saya hanya memiliki sekitar sepuluh buku bacaan buat anak-anak sekitar. Itupun dari hasil sumbangan beberapa rekan seprofesi," kata Gafur.

Seiring berjalannya waktu, pustaka keliling pria kelahiran Duri, Provinsi Riau ini mulai dikenali dan mendapat respon positif dari warga setempat.

Setiap Rukun Tetangga (RT) di wilayah itu akhirnya ikut berpartisipasi menyumbangkan buku bacaan kepada Gafur. Alhasil, yang awalnya hanya ada sekitar sepuluh buku, bertambah menjadi ratusan buku.

Bermodal dari buku-buku sumbangan warga itu, muncul lagi ide Gafur untuk membuat sebuah pojok baca khusus anak-anak SD. "Akhir tahun 2017, Pos Bhabinkamtibmas dibangun. Atas izin Kapolres, bangunan itu turut dimanfaatkan sebagai pojok baca anak," ujarnya.

Pos Bhabinkamtibmas dimaksud berada tidak jauh dari gerbang perumahan Hang Tuah Permai, Kelurahan Pinang Kencana. Bangunannya cukup representatif bagi kalangan anak-anak.

Bangunan seluas 7x4 meter itu dibagi menjadi dua ruangan. Pertama ruangan kerja Gafur, satu ruangan lainnya itulah yang disulap jadi pojok baca.

Kini ratusan buku hasil sumbangan warga tadi tersusun rapi di atas rak kayu yang ada di dalam ruangan itu. Ada buku cerita, buku agama, buku panduan shalat, buku panduan lalu lintas, dan banyak lagi yang terpajang di situ.

Sekarang, setiap hari sekitar 30 anak yang datang ke pos itu buat baca buku. Pembacanya meningkat cukup signifikan dibanding awal mula terbentuk.

"Pintu pos sengaja tidak pernah saya kunci, mereka bebas masuk selama saya sedang atau tidak di kantor," ujar pria berumur 41 tahun tersebut.

Sampai saat ini, Gafur masih konsisten menjalankan program sosial kemasyarakatan tersebut. Ia hanya absen, ketika ada tugas atau BKO di Polsek atau Polres Tanjungpinang.

Selain terus berupaya meningkatkan minat baca anak di wilayah kerjanya itu. Tujuan lain dari inovasi ini adalah untuk mencegah kasus kriminalitas di kalangan anak yang belakangan ini cukup tinggi. "Seperti mencuri, asusila, dan tindak kejahatan lainnya," katanya.


Didukung Kapolres

Selama kurang lebih dua tahun menjalankan kegiatan pustaka keliling dan pojok baca itu, Gafur mendapat dukungan penuh dari Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ucok Lasdin Silalahi.

Ucok menyarankan agar kegiatan sosial itu terus dikembangkan. Polres Tanjungpinang, kata Ucok, akan berupaya menambah koleksi buku bacaan maupun perlengkapan lainnya guna menunjang kegiatan di Pos Bhabinkamtibmas tersebut.

"Kami sangat mengapresiasi keberadaan perpustakaan keliling dan pojok baca ini. Sungguh inovasi dan terobosan kreatif yang membuat Polri semakin dicintai masyarakat," kata Ucok, di Tanjungpinang, Sabtu.

Mantan Kapolres Kabupaten Lingga itu turut mengimbau kepada anggota Polri lainnya supaya gencar membuat terobosan baru dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, bangsa, dan negara. "Tujuan kita ialah menjadi anggota Polri yang profesional, modern, dan terpercaya," imbuhnya.

Dukungan lainnya juga datang dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia.

Sekitar awal tahun 2019 kemarin, Kominfo mengirim sebuah amplop warna putih berukuran sedang, ke alamat kantor Pos Bhabinkamtibmas Kelurahan Pinang Kencana.

Di dalam amplop itu terdapat tiga buah buku cerita. Buku-buku itu sengaja dikirim sebagai bentuk dukungan sekaligus apresiasi Kominfo RI terhadap inovasi besutan anggota Polri tersebut. "Saya cukup terkejut, ternyata kegiatan ini turut diperhatikan oleh pemerintah pusat," kata dia.

Salah seorang tokoh masyarakat, Ahmad, ikut mengapresiasi inovasi Gafur. Ia menilai upaya itu cukup efektif untuk menekan pengaruh warnet dan gawai di kalangan anak-anak di daerah itu.

"Anak-anak di sini juga sudah mulai rajin membaca. Meskipun belum semuanya," sebutnya.


Pengabdian Bhabinkamtibmas

Selain perlu berinovasi, seorang petugas Bhabinkamtibmas dituntut pandai berbaur dan bermitra dengan seluruh elemen masyarakat sekitar. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang aman, nyaman, dan kondusif. "Itu merupakan salah satu tugas pokok Bhabinkamtibmas," ujar Gafur.

Sehari-hari, Gafur memang aktif berkeliling dari satu RT ke RT lainnya. Menyapa sekaligus berbincang-bincang dengan warga.

Apa yang menjadi keluhan warga, ia upayakan bersama-sama mencari jalan keluarnya. "Di mana saja jumpa warga, baik itu di jalan, kedai kopi atau di rumah. Saya selalu ajak mereka ngobrol dan tukar pikiran," ucapnya.

Ia juga kerap diundang untuk menghadiri berbagai kegiatan sosial masyarakat. Seperti musyawarah hingga gotong royong. "Hampir semua kegiatan sosial warga saya ikut. Membuktikan Bhabinkamtibmas sayang dengan warga," tuturnya.

Dia juga mengatakan tugas lain Bhabinkamtibmas ialah menjadi mediator jika sewaktu-waktu terjadi kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat.

Misalkan saja ada perkelahian antar warga, ia akan mengupayakan kasus itu diselesaikan di Pos Bhabinkamtibmas.

Kalau tidak selesai juga, langkah berikutnya baru dilimpahkan ke Polsek atau Polres Tanjungpinang. "Intinya setiap persoalan kita selalu mengedepankan mediasi atau negosiasi dahulu," katanya.

Seorang Bhabinkamtinmas, kata dia, harus siaga 24 jam. Telepon tidak boleh mati, karena sekecil apapun persoalan atau permasalahan warganya turut menjadi tanggungjawabnya.

"Kadang-kadang tengah malam warga telepon saya, mengadu ada suami-istri terlibat perkelahian. Iya, saya harus turun ke lapangan dan menyelesaikannya juga," kata nya.

Kendati demikian, Gafur mengaku tidak pernah mengeluh apalagi terbebani dengan tugas yang diembannya saat ini.

Selain didukung penuh oleh istri dan ketiga anaknya. Mengabdi untuk masyarakat, bangsa, dan negara baginya adalah tugas mulia. "Oleh karena itu, saya selalu bangga dan bersyukur menjadi bagian dari Kepolisian Republik Indonesia," kata Gafur.*


Baca juga: Pemkab Tangerang sediakan pustaka keliling menjelang berbuka puasa

Baca juga: Cirebon punya bus pustaka keliling