BKSDA Kalteng terima seekor beruang madu dari istri Kapolsek
6 Juli 2019 06:56 WIB
Istri Kapolsek Lahei Anita Octaviani (Kedua kanan) menyerahkan seekor anak beruang madu jantan kepada Kepala BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh Nizar Ardhanianto (kanan) di Mapolsek Lahei Kecamatan Lahei, Jumat (5/7/2019). FOTO ANTARA/H0-BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh (FOTO ANTARA/H0-BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh)
Muara Teweh (ANTARA) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh, menerima seekor beruang madu (Helarctos Malayanus) yang diserahkan warga di Kelurahan Lahei, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara.
"Beruang madu jantan ini baru berusia sekitar enam bulan dan kondisi sehat," kata Kepala BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh, Nizar Ardhanianto di Muara Teweh, Sabtu.
Beruang madu ini diserahkan oleh Anita Octaviani yang merupakan istri dari Kapolsek Lahei, AKP M Tommy Palayukan di Mapolsek setempat di Kelurahan Lahei pada Jumat (5/7) kepada tim wildlife rescue (WRU) BKSDA Kalteng.
Menurut dia, satwa yang dilindungi ini berasal dari warga Desa Muara Bakah, Kecamatan Lahei yang menemukan anak beruang tersebut di hutan sekitar desa setempat.
"Anak beruang madu itu diserahkan warga ke Kapolsek Lahei dua hari lalu, kemudian pihak Polsek menghubungi call center BKSDA Kalteng 0811-521-8500 untuk menyerahkan satwa tersebut," jelas Nizar.
Baca juga: Sekeluarga kera ekor panjang di Pararawen dilepasliarkan BKSDA Kalteng
Ia mengatakan, anak beruang tersebut akan dibawa ke kantor BKSDA Kalteng di Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan dari dokter hewan dan selanjutnya akan dititipkan ditempat rehabilitasi satwa.
"Kami sangat mengapresiasi kepedulian ibu Kapolsek Lahei terhadap kelestarian satwa liar terutama satwa dilindungi," ujar dia.
Populasi beruang madu di Barito Utara hampir ada di sejumlah tempat yang masih ada kawasan hutannya termasuk di kawasan Cagar Alam Pararawen, Kecamatan Teweh Tengah, namun jumlahnya masih tidak diketahui karena belum pernah ada survei untuk meneliti keberadaan habitat satwa yang dilindungi tersebut.
Baca juga: Warga Sampit serahkan Kukang ke BKSDA
Baca juga: BKSDA Kalteng lepasliarkan dua ekor kukang di Pararawen
"Beruang madu jantan ini baru berusia sekitar enam bulan dan kondisi sehat," kata Kepala BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh, Nizar Ardhanianto di Muara Teweh, Sabtu.
Beruang madu ini diserahkan oleh Anita Octaviani yang merupakan istri dari Kapolsek Lahei, AKP M Tommy Palayukan di Mapolsek setempat di Kelurahan Lahei pada Jumat (5/7) kepada tim wildlife rescue (WRU) BKSDA Kalteng.
Menurut dia, satwa yang dilindungi ini berasal dari warga Desa Muara Bakah, Kecamatan Lahei yang menemukan anak beruang tersebut di hutan sekitar desa setempat.
"Anak beruang madu itu diserahkan warga ke Kapolsek Lahei dua hari lalu, kemudian pihak Polsek menghubungi call center BKSDA Kalteng 0811-521-8500 untuk menyerahkan satwa tersebut," jelas Nizar.
Baca juga: Sekeluarga kera ekor panjang di Pararawen dilepasliarkan BKSDA Kalteng
Ia mengatakan, anak beruang tersebut akan dibawa ke kantor BKSDA Kalteng di Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan dari dokter hewan dan selanjutnya akan dititipkan ditempat rehabilitasi satwa.
"Kami sangat mengapresiasi kepedulian ibu Kapolsek Lahei terhadap kelestarian satwa liar terutama satwa dilindungi," ujar dia.
Populasi beruang madu di Barito Utara hampir ada di sejumlah tempat yang masih ada kawasan hutannya termasuk di kawasan Cagar Alam Pararawen, Kecamatan Teweh Tengah, namun jumlahnya masih tidak diketahui karena belum pernah ada survei untuk meneliti keberadaan habitat satwa yang dilindungi tersebut.
Baca juga: Warga Sampit serahkan Kukang ke BKSDA
Baca juga: BKSDA Kalteng lepasliarkan dua ekor kukang di Pararawen
Pewarta: Kasriadi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: