Jakarta (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan kembali menyelenggarakan pameran industri gim terbesar di Indonesia, Bekraf Game Prime (BGP) tahun 2019, untuk keempat kalinya dan diperkirakan bakal dihadiri sekitar 18.000 pengunjung.

"Diharapkan BGP 2019 bukan hanya menjadi event industri gim terbesar di Indonesia, melainkan juga salah satu event industri gim papan atas di kawasan Asia Tenggara," kata Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Ia memaparkan bahwa pada penyelenggaraan tahun 2018, BGP sukses menyedot animo lebih dari 16.000 pengunjung dalam tiga hari penyelenggaraannya.

Berkolaborasi dengan GGWP.ID (portal berita esport) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI), BGP 2019 digelar selama dua hari pada 13-14 Juli 2019 di Balai Kartini, Jakarta dengan mengusung tema "Game is the Future of Sport, Entertainment and Business".

Hari Sungkari menjelaskan paradigma masyarakat Indonesia tentang gim semakin berkembang baik dan dipandang menjanjikan.

Menurut dia, saat ini gim bukan hanya sekadar hiburan, melainkan dapat menjadi alat edukasi, periklanan bahkan bisa memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional.

Selain itu, industri gim saat ini telah menjadi salah satu profesi baru, seperti players, managers, casters, publisher serta creators yang mempunyai jenjang karir yang jelas. Dan bagi para pemain, gim juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, teamwork, serta berpikir kritis.
Baca juga: Bekraf akan gandeng Kemendikbud untuk lahirkan para pencipta game

BGP 2019 ini akan mendatangkan puluhan gim developer dalam negeri yang akan unjuk gim terbaru mereka, hingga menyelenggarakan Turnamen Esports. Sebanyak 8 tim esports pro dan semi-pro akan bertanding dalam cabang Clash of Titans, antara lain RRQ, Aerowolf, Louvre, Island of Gods, GGWP Esports, The Prime, Saints Indo dan Bigetron.

Bagi pecinta gim Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), BGP 2019 akan menyediakan area khusus untuk bermain gim VR & AR. Namun tidak hanya gim digital, pengunjung juga dapat bermain berbagai macam permainan papan atau board game hasil karya para desainer Indonesia.

Untuk yang ingin bernostalgia dengan dingdong alias Arcade Game, pengunjung dapat menemukan Arcade Center versi mini di BGP 2019. Selain arcade retro, pengunjung dapat mencoba simulator balap yang biasanya digunakan para pebalap profesional untuk latihan.
Baca juga: BGP 2019 hadirkan 50 game studio lokal, eSports hingga Dingdong

Untuk para seniman, baik itu komikus, ilustrator ataupun artis gim, BGP 2019 menghadirkan satu area khusus yang menghadirkan banyak seniman bertalenta di Indonesia. Para kolektor mainan and action figure juga dapat menambah koleksinya, karena akan ada banyak komunitas dan juga produsen mainan baik dalam negeri maupun luar negeri di sini.

BGP 2019 juga akan menganugerahkan penghargaan kepada para pengembang gim berprestasi selama satu tahun terakhir sebagai bentuk apresiasi atas usahanya memajukan industri gim Indonesia. Bahkan beberapa gim dan pengembang paling berprestasi di Indonesia bisa mendapatkan kesempatan untuk memamerkan karyanya di luar negeri.

Baca juga: Bekraf dorong pelaku startup tajam melihat peluang
Baca juga: Triawan Munaf: Budaya dapat berkembang di lingkungan yang toleran