Pemerintah Palu harus tingkatkan penanganan sampah
5 Juli 2019 13:25 WIB
Mobil pengangkut sampah memindahkan sampah dari tempat pembuangan sementara menuju tempat pembuangan akhir, di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu. (ANTARA/Moh Ridwan)
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, diharapkan mengetahui jumlah sampah yang diproduksi setiap rumah tangga dan di tempat pembuangan sampah sementara dan lokasi lain untuk maksimalkan penanganan sampah.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat Sulawesi Tengah, Muslimun, di Palu, Jumat, tidak bisa memastikan berapa banyak produksi sampah di kota itu dalam sehari, sebab belum ada alat khusus penimbangan sampah.
Muslimun mengatakan, otoritas Palu harus punya data tentang hal ini, agar dapat di sesuaikan dengan sistem penanganan dan pengangkutan mulai dari tingkat rumah tangga lewat peran RT, serta dari TPS ke tempat pembuangan akhir.
Data tentang produksi sampah dari waktu ke waktu di Palu, katanya, juga untuk memaksimalkan kehadiran mesin penghasil energi listrik dari sampah di TPA hasil kerja sama antara pemerintah Palu dengan administratur Boras, Swedia. "Agar keberadaan mesin bantuan kerja sama dengan pemerintah Swedia bisa berjalan dan memberikan manfaat bagi masyakat kota," sebut dia.
Adapun anggota DPRD Palu, Ridwan H Basatu, mengatakan, pemerintah di kota itu harusnya bisa menghitung produksi sampah di Palu, meskipun secara teknis alat ukur belum tersedia. "Paling tidak ada gambaran, dari ritasi pengangkutan sebenarnya sudah bisa diperkirakan jumlah sampah per hari," kata dia.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat Sulawesi Tengah, Muslimun, di Palu, Jumat, tidak bisa memastikan berapa banyak produksi sampah di kota itu dalam sehari, sebab belum ada alat khusus penimbangan sampah.
Muslimun mengatakan, otoritas Palu harus punya data tentang hal ini, agar dapat di sesuaikan dengan sistem penanganan dan pengangkutan mulai dari tingkat rumah tangga lewat peran RT, serta dari TPS ke tempat pembuangan akhir.
Data tentang produksi sampah dari waktu ke waktu di Palu, katanya, juga untuk memaksimalkan kehadiran mesin penghasil energi listrik dari sampah di TPA hasil kerja sama antara pemerintah Palu dengan administratur Boras, Swedia. "Agar keberadaan mesin bantuan kerja sama dengan pemerintah Swedia bisa berjalan dan memberikan manfaat bagi masyakat kota," sebut dia.
Adapun anggota DPRD Palu, Ridwan H Basatu, mengatakan, pemerintah di kota itu harusnya bisa menghitung produksi sampah di Palu, meskipun secara teknis alat ukur belum tersedia. "Paling tidak ada gambaran, dari ritasi pengangkutan sebenarnya sudah bisa diperkirakan jumlah sampah per hari," kata dia.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: