Palu (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berupaya mempercepat proses pemulihan pascabencana di wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, terutama di sektor pendidikan, dengan membangun tiga madrasah di daerah itu.

Relawan ACT Sulawesi Tengah Aguswandi di Palu, Jumat, mengatakan setelah sebelumnya lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia itu membangun sejumlah sekolah swasta dan negeri berupa bangunan sementara maupun permanen, kali ini ACT kembali membangun tiga unit madrasah milik Alkhairaat yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

"Tiga sekolah itu masing-masing Madrasah Aliyah Alkhairaat Batusuya Go’o di Kabupaten Donggala, Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Baluase di sigi dan SD (Sekolah Dasar) Alkhairaat Tondo di Kota Palu," katanya.

Ia menerangkan tiga sekolah tersebut rusak parah saat gempa bumi bermagnito 7,4 pada 28 September 2018 lalu mengguncang Palu, Sigi dan Donggala. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar saat ini dilakukan di tenda darurat.

“Waktu kami dari tim sukarelawan melakukan asesmen di tiga sekolah itu, kondisi sekolah tersebut sudah tidak layak huni, seperti dindingnya yang retak dan bangunan sekolah yang sudah miring,” ujarnya.

Melihat Kondisi bangunan sekolah yang tidak layak itu, ACT kemudian berkolaborasi dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) berkomitmen membangun kembali sekolah tersebut.

Kepala Cabang ACT Sulawesi Tengah Nurmarjani Loulembah mengatakan dari hasil kolaborasi tersebut, tiga sekolah yang rusak itu kini sedang dalam proses pembangunan dengan konstruksi permanen.

“Proses pembangunan sekolah itu kami percepat dengan melakukan pengerjaan hingga malam hari agar aktivitas belajar mengajar dapat kembali dilakukan di dalam sekolah sehingga siswa kembali dapat belajar dengan nyaman,” katanya..

Sementara itu Koordinator pembangunan ACT Dede Abdul Rochman menargetkan pembangunan tiga sekolah tersebut akan rampung pada pertengahan bulan Agustus tahun ini.

“Kami mengerahkan hampir seratusan sukarelawan baik itu tukang maupun buruh untuk pengerjaan tiga sekolah tersebut, sehingga pembangunannya bisa lebih cepat selesai dari target yang telah ditentukan,” kata Dede.

Baca juga: ACT bangun MTs Nurul Hasana pulihkan pendidikan pascabencana Sulteng
Baca juga: Pemkab Sigi berikan penghargaan kepada ACT pada puncak HUT Sigi ke 11
Baca juga: Hunian nyaman terpadu khusus difabel, dibangun ACT di Sulteng