Brussels, Belgia (ANTARA) - Spesialis tanjakan asal Kolombia Nairo Quintana menyebut ketidakhadiran seteru lamanya Chris Froome pada Tour de France 2019 membuat peluang juara terbuka lebar sehingga makin menggairahkan balapan ini.

Quintana menduduki urutan kedua di bawah juara empat kali Froome dalam Tour de Frances lalu ketika pebalap asal Inggris itu mengalahkan dia dengan keunggulannya pada time-trialling dan kekuatan, tetapi tahun ini sang kapten Ineos absen gara-gara tabrakan parah bulan lalu.

"Segala hal bisa terjadi tanpa Froome," kata pebalap sepeda Kolombia berusia 29 itu dalam jumpa pers di basis tim Movistar di luar kota Brussels, seperti dilaporkan AFP.

"Ini agak spesial, lebih terbuka, akan menjadi Tour de France yang berbeda dari biasanya," kata Quintana yang bersaing tapi sekaligus bersahabat dengan Froome walaupun tiga kali finis di bawah Froome.

Baca juga: Chris Froome tinggalkan ICU akhir pekan ini

Quintana, diapit Mikel Landa dan juara dunia Alejandro Valverde, mengatakan balapan tahun ini cocok dengan keterampilan tanjakan murninya.

"Menjadi keuntungan bagi saya beberapa kali membalap di atas ketinggian 2.000 meter, saya sudah berlatih ketinggian selama bertahun-tahun," kata pria dari pegunungan Andes ini.

Quintana menyebut pebalap Inggris dan kapten Astana, Adam Yates, dan Jakob Fuglsang, sebagai dua pesaing utamanya pada Tour de France tahun ini.

"Tentu saja ada orang-orang Ineos (juara bertahan Geraint Thomas dan Egan Bernal), tetapi kami harus terus mengawasi Fuglsang, dia mencatat hasil yang saat bagus belakangan ini."

Baca juga: Meski kecelakaan Thomas bisa ikuti Tour de France