Jakarta (ANTARA) - PDI Perjuangan berupaya membangkitkan ekonomi kerakyatan, diantaranya dengan menggalakkan koperasi sebagai roh dari ekonomi kerakyatan berbasis gotong-royong.

Ketua Bidang Buruh, Tani, dan Nelayan, DPP PDI Perjuangan, Mindo Sianipar, mengatakan hal itu, di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis, pada kegiatan focus group discussion (FGD) "Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ekonomi Gotong Royong".


Menurut Mindo Sianipar, bicara ekonomi nasional yang berbasis dengan ekonomi gotong royong, maka rohnya adalah koperasi dan UKM. "Kalau keduanya bersinergi maka akan memberikan kekuatan pada ekonomi rakyat," katanya.

Baca juga: PDIP selenggarakan FGD rumuskan usulan ekonomi kerakyatan

Kesimpulan dari FGD ini, kata dia, akan disampaikan sebagai rekomendasi pada Kongres V PDI Perjuangan yang akan diselenggarakan di Bali, pada Agustus mendatang.


Sementara itu, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM, Teguh Boediyana menyampaikan, koperasi di Indonesia masih kecil-kecil. Padahal koperasi ini yang didorong oleh para pendiri bangsa sebagai entitas yang menyatukan kekuatan ekonomi rakyat.

Baca juga: PDIP adakan FGD ekonomi gotong royong untuk diusulkan dalam kongres

"Koperasi diamini oleh founding fathers sebagai salah satu instrumen yang sangat efektif untuk menyatukan kekuatan ekonomi rakyat kecil," ungkap Teguh.


Menurut Teguh, implementasi dari ekonomi gotong-royong melalui koperasi adalah dengan penguatan komitmen untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan.


"Koperasi merupakan salah satu instrumen yang paling pas untuk membangun gotong-royong, karena dilandasi dengan kepercayaan," jelas Teguh.


Teguh menambahkan, koperasi perlu penguatan agar dapat bersinergi dengan industri pertanian terus bergerak maju dan menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Indonesia.


"Seharusnya Menteri Pertaniannya itu dari PDI Perjuangan yang terus menyuarakan ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi gotong-royong," katanya.