Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis ini diprediksi bergerak datar seiring minimnya sentimen global.

Sempat menguat, pada pukul 11.00 WIB rupiah melemah 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.128 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.120 per dolar AS.

"Hari ini minim sentimen. Pasar cenderung flat," kata analis Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, dana asing yang masuk ke pasar modal Asia dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah.

Dana asing yang masuk ke pasar modal Asia terus mengalir dari awal tahun dengan nilai total mencapai 251,83 miliar dolar AS. Untuk di pasar saham diperkirakan mencapai 100,83 miliar dolar AS dan sebesar 15 miliar dolar AS ke pasar obligasi. Sementara untuk Indonesia termasuk yang mendapat aliran dana masuk yang cukup besar.

Data Bloomberg mencatat masuknya dana asing ke pasar saham mencapai 4,9 miliar dolar AS dan ke pasar obligasi sebesar 6,6 miliar dolar AS.

"Sentimen positif investor meningkat seiring dengan ketidakpastian menurun terkait isu perang tarif dan suku bunga the Fed, yang bisa membuat sentimen masuknya dana tersebut masih berlanjut hingga akhir tahun ini," kata Lana.

Lana memprediksi pada hari ini rupiah akan mengalami koreksi seiring mata uang kuat Asia yaitu yen dan dolar Hong Kong yang dibuka melemah terhadap dolar AS pagi ini.

"Ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini. Kemungkinan rupiah bergerak antara Rp14.120 sampai Rp14.140 per USD," kata Lana.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.106 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.117 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 15 poin
Baca juga: Rupiah menguat seiring turunnya harga minyak