Pekanbaru (ANTARA) - Bank Indonesia menilai Kota Pekanbaru adalah salah satu daerah yang punya potensi besar untuk penjualan surat utang negara ritel terbaru, yakni saving bond ritel atau SBR seri 007.

"Pekanbaru menjadi salah satu tujuan sosialisasi dari saving bond ritel 007 karena ada potensi besar di sini, serta dilihat dari pencapaian penjualan sbr mulai seri 001 sampai 006 yang lalu," kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Iskandar kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, investasi di SUN adalah salah satu bentuk investasi yang aman karena dijamin oleh negara. Selain itu, investasi tersebut juga menawarkan imbal hasil atau kupon yang menarik. Selama ini kupon investasi tersebut lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito di bank.

Karena itu, ia mengatakan BI Riau gencar melakukan sosialisasi SBR 007 di Pekanbaru. Pada Rabu lalu (3/7) BI Riau bersama Kementerian Keuangan, telah menggelar edukasi SBR 007 di kantor BI Riau di Jl. Jenderal Sudirman. Hadir juga beberapa mitra distribusi seperti Trimegah Sekuritas, Bank Permata, dan fintech Invisee.

“Sosialisasi ini digelar di enam kota, salah satunya di Pekanbaru,” katanya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.08/2018 tentang Penjualan Surat Utang Negara (SUN) Ritel di Pasar Perdana Domestik, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah menetapkan PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, dan PT Bahana Sekuritas sebagai Mitra Distribusi dalam rangka Penjualan SUN Ritel di Pasar Perdana Domestik. Penunjukan ini mulai berlaku efektif sejak 16 April 2019.

Terdapat 18 mitra distribusi yang akan membantu pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian SUN ritel di Pasar Perdana Domestik secara langsung melalui sistem elektronik atau online.

Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan BI Riau Murdianto menambahkan, SUN ritel bisa dibeli oleh seluruh warga Indonesia dengan pembelian minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Persyaratan untuk membelinya hanya perlu memiliki single investor identification atau SID, rekening surat berharga, dan rekening tabungan.

Ia mengatakan pemerintah siap menawarkan SBR seri 007 pada 11-25 Juli mendatang. Sama seperti seri-seri sebelumnya, minimal pembelian SBR 007 tetap Rp 1 juta. Perihal besaran kuponnya, Kemenkeu baru akan menetapkan untuk kupon SBR 007 pada 9 Juli 2019. Pejualan SBR007 ditarget tembus Rp2 triliun.

Baca juga: Menkeu minta jajarannya perdalam pasar obligasi
Baca juga: Obligasi SBR004 terjual Rp7,3 triliun, dibeli 21.672 investor