Petani Lombok Utara optimis dengan program Korporasi Kementan
3 Juli 2019 20:34 WIB
Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Andriko Noto Susanto (kanan), memberikan pengarahan terkait upaya pengelolaan PKU yang baik dan berkelanjutan di Desa Pendua, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Rabu (3/7/2019). (ANTARA/Awaludin)
Mataram (ANTARA) - Para petani di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, optimistis dengan kehadiran program Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Serumpun, Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Mujahidin di Lombok Utara, Rabu, mengaku program PKU tidak saja mampu memotivasi anggotanya untuk bangkit dari keterpurukan akibat gempa bumi pada 2018, tetapi juga mampu memberikan harapan dan optimisme.
"Program PKU ini sangat tepat dan sangat menolong bagi kami. Apalagi kami baru saja mendapat musibah bencana alam," kata Mujahidin ketika menerima kunjungan rombongan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Andriko Noto Susanto.
Mujahidin mengatakan program PKU dan bimbingan yang diberikan mulai dari hulu sampai hilir bisa menjadi penyemangat anggotanya untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Melihat semangat kerja keras dan kebersamaan Gapoktan Serumpun, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP, Andriko Noto Susanto, sangat senang dan berpesan agar PKU dikelola dengan baik, sehingga bisa berkelanjutan.
"Saya sangat senang melihat antusiasme petani dan masyarakat, juga aparat desa yang hadir disini. Ini menunjukan semangat kebersamaan dan kerja keras secara bergotong royong harus terus dibangun," ujar Andriko saat berdialog dengan anggota gapoktan, aparat desa, dan jajaran Dinas Ketahanan Pangan NTB, serta Kabupaten Lombok Utara.
Andriko juga meminta agar kegiatan PKU dibina dan dikembangkan dengan baik, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Saya harapkan, kalau saya ke sini lagi, sudah ada perkembangan dalam usaha yang dijalankan," kata Andriko memotivasi.
Ia menjelaskan kegiatan PKU digulirkan BKP untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Melalui PKU, kegiatan usaha tani dari hulu sampai hilir akan disentuh, sehingga nilai tambah dan keuntungan yang dinikmati petani semakin besar.
Baca juga: Kementan ingin semangat petani Sembalun NTB bangkit lewat korporasi
Pada 2019, NTB menjadi satu-satunya provinsi mendapatkan yang mendapatkan dua lokasi kegiatan PKU. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Utara, Munhayadi, menyampaikan terima kasih atas dipilhnya Desa Pendua sebagai lokasi kegiatan PKU.
"Kami berkomitmen penuh menyukseskan kegiatan ini. Atas nama pemerintah kabupaten dan masyarakat kami sampaikan terima kasih atas dipilihnya Desa Pendua sebagai lokasi kegiatan PKU, kami akan koordinasikan dan sinergikan dengan dinas terkait lainnya," ujar Munhayati.
Gapoktan Serumpun, Desa Pendua sebagai pelaksana PKU terdiri atas lima kelompok tani yang membudidayakan komoditas bawang merah, cabai, dan tomat.
Sebagian produk yang dihasilkan petani diolah oleh gapoktan menjadi pangan olahan seperti manisan tomat, bubuk cabai dan grading sayuran.
Kepala Desa Pendua Agus Salim sangat senang ada PKU di wilayahnya. Menurutnya, kunci sukses program ini adalah kepercayaan.
"Kepercayaan pengurus dan anggota menjadi kunci sukses program PKU ini. Mari kita perkuat kembali dan menumbuhkan rasa percaya, sehingga cita-cita kita meningkatkan kesejahteraan bisa tercapai," ujar Agus Salim.
Baca juga: Kementan kembangkan korporasi pertanian di kaki Gunung Rinjani
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Serumpun, Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Mujahidin di Lombok Utara, Rabu, mengaku program PKU tidak saja mampu memotivasi anggotanya untuk bangkit dari keterpurukan akibat gempa bumi pada 2018, tetapi juga mampu memberikan harapan dan optimisme.
"Program PKU ini sangat tepat dan sangat menolong bagi kami. Apalagi kami baru saja mendapat musibah bencana alam," kata Mujahidin ketika menerima kunjungan rombongan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Andriko Noto Susanto.
Mujahidin mengatakan program PKU dan bimbingan yang diberikan mulai dari hulu sampai hilir bisa menjadi penyemangat anggotanya untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Melihat semangat kerja keras dan kebersamaan Gapoktan Serumpun, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP, Andriko Noto Susanto, sangat senang dan berpesan agar PKU dikelola dengan baik, sehingga bisa berkelanjutan.
"Saya sangat senang melihat antusiasme petani dan masyarakat, juga aparat desa yang hadir disini. Ini menunjukan semangat kebersamaan dan kerja keras secara bergotong royong harus terus dibangun," ujar Andriko saat berdialog dengan anggota gapoktan, aparat desa, dan jajaran Dinas Ketahanan Pangan NTB, serta Kabupaten Lombok Utara.
Andriko juga meminta agar kegiatan PKU dibina dan dikembangkan dengan baik, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Saya harapkan, kalau saya ke sini lagi, sudah ada perkembangan dalam usaha yang dijalankan," kata Andriko memotivasi.
Ia menjelaskan kegiatan PKU digulirkan BKP untuk mengentaskan daerah rentan rawan pangan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Melalui PKU, kegiatan usaha tani dari hulu sampai hilir akan disentuh, sehingga nilai tambah dan keuntungan yang dinikmati petani semakin besar.
Baca juga: Kementan ingin semangat petani Sembalun NTB bangkit lewat korporasi
Pada 2019, NTB menjadi satu-satunya provinsi mendapatkan yang mendapatkan dua lokasi kegiatan PKU. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Utara, Munhayadi, menyampaikan terima kasih atas dipilhnya Desa Pendua sebagai lokasi kegiatan PKU.
"Kami berkomitmen penuh menyukseskan kegiatan ini. Atas nama pemerintah kabupaten dan masyarakat kami sampaikan terima kasih atas dipilihnya Desa Pendua sebagai lokasi kegiatan PKU, kami akan koordinasikan dan sinergikan dengan dinas terkait lainnya," ujar Munhayati.
Gapoktan Serumpun, Desa Pendua sebagai pelaksana PKU terdiri atas lima kelompok tani yang membudidayakan komoditas bawang merah, cabai, dan tomat.
Sebagian produk yang dihasilkan petani diolah oleh gapoktan menjadi pangan olahan seperti manisan tomat, bubuk cabai dan grading sayuran.
Kepala Desa Pendua Agus Salim sangat senang ada PKU di wilayahnya. Menurutnya, kunci sukses program ini adalah kepercayaan.
"Kepercayaan pengurus dan anggota menjadi kunci sukses program PKU ini. Mari kita perkuat kembali dan menumbuhkan rasa percaya, sehingga cita-cita kita meningkatkan kesejahteraan bisa tercapai," ujar Agus Salim.
Baca juga: Kementan kembangkan korporasi pertanian di kaki Gunung Rinjani
Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: