Jakarta (ANTARA) - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjalin kerja sama investasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) untuk mengembangkan kawasan industri Subang.

Sinergi antara ketiga BUMN tersebut tertuang dalam nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama WIKA Tumiyana, Direktur Utama PTPN VIII Wahyu bersama Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo di Jakarta.

“Subang punya potensi yang sangat besar sebagai kawasan industri karena mendapatkan akses langsung melalui Tol Cipali ke Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Dengan demikian, kami mengharapkan kerjasama ini akan memberikan keuntungan yang signifikan kepada WIKA, PTPN VIII dan RNI,” kata Tumiyana lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, WIKA, RNI dan PTPN VIII akan menjajaki peluang investasi pengembangan kawasan industri di atas lahan seluas lebih dari 11.000 hektare di Subang.

Fokus pembangunan akan diarahkan pada bangunan industri, perumahan, komersial, fasilitas publik beserta infrastruktur baik jalan, air dan gas serta yang lainnya.

Kerja sama yang terjalin diyakini Tumiyana memiliki prospek yang sangat baik.

Subang dan dua daerah lainnya yaitu Majalengka dan Cirebon telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Segitiga Rebana dan diproyeksikan akan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia.

Tumiyana menambahkan bahwa ke depan, pertumbuhan Subang juga akan turut didongkrak dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Kehadirannya diyakini akan menghidupkan tidak hanya pada kawasan yang dilalui namun berdampak pada sektor industrial baik di Jakarta maupun Jawa Barat.

Keuntungan lain yang akan didapatkan oleh Perseroan adalah dari segi portofolio pengembangan kawasan yang masuk dalam rencana strategis investasi.

Pada belanja modal tahun 2019 sebesar Rp18,19 Triliun, 35,1 persen akan digunakan WIKA untuk pengembangan usaha di sektor building dan properti sementara 21,7 persen untuk pengembangan usaha infrastruktur.

Kedua sektor tersebut dipandang memiliki peran penting dalam upaya pengembangan kawasan.

Baca juga: Subang dinilai potensial sebagai kawasan industri

Baca juga: Ridwan Kamil tawarkan Kawasan Segitiga "Rebana" ke Belgia