Menkeu berharap kinerja perekonomian dunia meningkat setelah KTT G-20
2 Juli 2019 20:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019). Rapat tersebut membahas kinerja Kementerian Keuangan, penambahan barang kena cukai berupa kantong plastik, perubahan PP No 14 Tahun 2018 tentang Kepemilikan Asing pada Perusahaan Perasuransian dan Pajak Hasil Pertanian. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap kinerja perekonomian dunia termasuk Indonesia akan meningkat, menyusul hasil positif dari KTT G-20 di Osaka, Jepang.
"Kita berharap tren positif ini akan berjalan awet sehingga menimbulkan kepercayaan dunia," kata Menkeu usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa.
KTT G-20, katanya, diawali suasana yang cukup tegang, seperti terlihat dari adanya jarak yang cukup lebar antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang tengah terlibat perang dagang.
Namun, pada hari kedua setelah pertemuan, ia melihat kemungkinan sudah adanya kesepakatan sangat positif yang dicapai oleh pihak yang bersangkutan.
Kesepakatan positif tersebut di antaranya adalah kesepakatan untuk menunda seluruh kenaikan tarif impor dan kesepakatan untuk melanjutkan kembali perundingan.
Sri Mulyani berharap kesepakatan yang memberikan tren positif tersebut akan berlangsung lama sehingga menimbulkan kepercayaan dunia yang kemudian akan menghasilkan peningkatan kinerja perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Harapan tersebut disampaikan mengingat kerugian dunia yang diakibatkan perang dagang AS-China bisa mencapai 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia.
Dalam rapat kerja itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan beberapa hal, di antaranya tentang kinerja Kementerian Keuangan, penambahan barang kena cukai berupa kantong plastik, revisi PP No.14/2018 tentang Kepemilikan Asing pada Perusahaan Asuransi dan tentang pajak hasil pertanian.
Baca juga: Menkeu usulkan tarif cukai kantong plastik Rp200 per lembar
Baca juga: Trump: Akan jadi monumental jika AS capai kesepakatan dengan China
Baca juga: Uni Eropa peringatkan soal dampak perang dagang
"Kita berharap tren positif ini akan berjalan awet sehingga menimbulkan kepercayaan dunia," kata Menkeu usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa.
KTT G-20, katanya, diawali suasana yang cukup tegang, seperti terlihat dari adanya jarak yang cukup lebar antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang tengah terlibat perang dagang.
Namun, pada hari kedua setelah pertemuan, ia melihat kemungkinan sudah adanya kesepakatan sangat positif yang dicapai oleh pihak yang bersangkutan.
Kesepakatan positif tersebut di antaranya adalah kesepakatan untuk menunda seluruh kenaikan tarif impor dan kesepakatan untuk melanjutkan kembali perundingan.
Sri Mulyani berharap kesepakatan yang memberikan tren positif tersebut akan berlangsung lama sehingga menimbulkan kepercayaan dunia yang kemudian akan menghasilkan peningkatan kinerja perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Harapan tersebut disampaikan mengingat kerugian dunia yang diakibatkan perang dagang AS-China bisa mencapai 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia.
Dalam rapat kerja itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan beberapa hal, di antaranya tentang kinerja Kementerian Keuangan, penambahan barang kena cukai berupa kantong plastik, revisi PP No.14/2018 tentang Kepemilikan Asing pada Perusahaan Asuransi dan tentang pajak hasil pertanian.
Baca juga: Menkeu usulkan tarif cukai kantong plastik Rp200 per lembar
Baca juga: Trump: Akan jadi monumental jika AS capai kesepakatan dengan China
Baca juga: Uni Eropa peringatkan soal dampak perang dagang
Pewarta: Katriana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: