Keluarga berharap Praka Dwi Purnomo segera ditemukan selamat
2 Juli 2019 16:03 WIB
Sejumlah keluarga dan tetagga menunggu kabar pencarian Praka Dwi Purnomo di kampung halaman Desa Banjar Panjang, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Selasa (2/7/2019). (ANTARA/HO)
Magetan (ANTARA) - Keluarga Praka Dwi Purnomo, salah satu awak Helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat (28/6) di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, berharap dapat segera ditemukan dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
"Kami sekeluarga terus berdoa agar segera ditemukan dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga," ujar kakak korban, Bambang kepada wartawan di rumah duka di Desa Banjar Panjang, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Selasa.
Menurut dia, kabar hilangnya Praka Dwi Purnomo diketahui keluarga melalui telepon dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Dalam kotak tersebut dikabarkan bahwa helikopter yang ditumpangi Dwi Purnomo bersama rekannya hilang kontak.
Kontak terakhir dengan adiknya tersebut dilakukan pada hari Jumat (28/6) sebelum yang bersangkutan melakukan penerbangan dengan helikopter nahas tersebut.
Baca juga: Menhan tunggu penyelidikan helikopter MI-17 hilang kontak
"Kontak terakhir ya hari Jumat itu. Kontaknya lewat 'WA' (whatsApp) dan telepon," kata dia.
Keluarga sama sekali tidak menyangka beberapa jam setelah itu mendapat kabar dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat yang menyatakan helikopter hilang kontak dan sedang dilakukan pencarian.
"Jumat itu langsung ada pemberitahuan dari tempat kerjanya kepada keluarga di sini (Magetan)," kata Bambang.
Adapun pertemuan terakhir keluarga dengan korban adalah saat lebaran tahun ini. Dwi Purnomo sempat pulang pada Lebaran awal Juni 2019.
"Setelah libur lebaran, dapat tugas ke Papua. Ya memang harus siap, karena itu tugas negara. Kita keluarga harus mendukungnya," katanya.
Baca juga: Tim darat masih melakukan penyisiran cari helikopter MI 17
Bambang menambahkan, meski telah empat hari dinyatakan hilang, keluarga terus berharap ada keajaiban Praka Dwi Purnomo dan rekan lainnya dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Keluarga terus memantau perkembangan pencarian helikopter dan para penumpangnya melalui televisi dan media massa lainnya.
Seperti diketahui, Helikopter MI 17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak pukul 11.49 WIT pada Jumat (28/6) di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua. Saat hilang kontak, helikopter sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Helikopter tersebut dilaporkan membawa 12 orang yang terdiri dari tujuh kru dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Baca juga: Pencarian helikopter diperluas jangkauannya di Lereh dan Airu
Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul.
Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
"Kami sekeluarga terus berdoa agar segera ditemukan dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga," ujar kakak korban, Bambang kepada wartawan di rumah duka di Desa Banjar Panjang, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Selasa.
Menurut dia, kabar hilangnya Praka Dwi Purnomo diketahui keluarga melalui telepon dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Dalam kotak tersebut dikabarkan bahwa helikopter yang ditumpangi Dwi Purnomo bersama rekannya hilang kontak.
Kontak terakhir dengan adiknya tersebut dilakukan pada hari Jumat (28/6) sebelum yang bersangkutan melakukan penerbangan dengan helikopter nahas tersebut.
Baca juga: Menhan tunggu penyelidikan helikopter MI-17 hilang kontak
"Kontak terakhir ya hari Jumat itu. Kontaknya lewat 'WA' (whatsApp) dan telepon," kata dia.
Keluarga sama sekali tidak menyangka beberapa jam setelah itu mendapat kabar dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat yang menyatakan helikopter hilang kontak dan sedang dilakukan pencarian.
"Jumat itu langsung ada pemberitahuan dari tempat kerjanya kepada keluarga di sini (Magetan)," kata Bambang.
Adapun pertemuan terakhir keluarga dengan korban adalah saat lebaran tahun ini. Dwi Purnomo sempat pulang pada Lebaran awal Juni 2019.
"Setelah libur lebaran, dapat tugas ke Papua. Ya memang harus siap, karena itu tugas negara. Kita keluarga harus mendukungnya," katanya.
Baca juga: Tim darat masih melakukan penyisiran cari helikopter MI 17
Bambang menambahkan, meski telah empat hari dinyatakan hilang, keluarga terus berharap ada keajaiban Praka Dwi Purnomo dan rekan lainnya dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Keluarga terus memantau perkembangan pencarian helikopter dan para penumpangnya melalui televisi dan media massa lainnya.
Seperti diketahui, Helikopter MI 17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak pukul 11.49 WIT pada Jumat (28/6) di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua. Saat hilang kontak, helikopter sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.
Helikopter tersebut dilaporkan membawa 12 orang yang terdiri dari tujuh kru dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Baca juga: Pencarian helikopter diperluas jangkauannya di Lereh dan Airu
Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul.
Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: