Pamekasan (ANTARA) - Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, wilayah Pamekasan, Slamet Goestiantoko mengatakan, siswa yang mendaftar di sebagian sekolah negeri di Kabupaten Pamekasan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini tidak memenuhi pagu yang telah ditetapkan.

"Dari semua SMA/SMK Negeri yang ada di Pamekasan ini hanya SMA Negeri 2 Pamekasan yang pendaftarnya memenuhi pagu yang ditetapkan, sekolahnya negeri lainnya tidak memenuhi pagu," kata Slamet di Pamekasan, Senin.

Slamet menjelaskan, kebutuhan pagu untuk SMK Negeri tahun ini sebanyak 2.208 orang siswa.

Namun, dari jumlah pagu itu, hanya terisi 1.019 orang siswa saja, atau tersisa sebanyak 1.189 orang siswa.

Sementara untuk pagu SMA negeri pada PPDB kali ini sebanyak 2.101 orang siswa, dan dari jumlah pagu itu hanya terisi sebanyak 1.418 orang siswa, atau tersisa 683 orang.

"Dengan demikian, masih terjadi kekurangan sebanyak 1.872, dari pagu yang kami tetapkan sebanyak 4.309 siswa," katanya, menjelaskan.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Pamekasan ini mengaku, belum mengetahui secara pasti penyebab banyaknya sekolah negeri yang tidak memenuhi pagu itu, karena baru pertama kali terjadi.

"Yang jelas, kami akan segera mengevaluasi hal ini, karena kondisinya berbanding terbalik dengan PPDB tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Ia menuturkan, pada pendaftaran masuk SMA/SMK kali ini menggunakan sistem offline dan online, sesuai petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Pendaftaran melalui jalur offline sebesar 30 persen, terdiri atas 5 persen prestasi, 5 persen kepindahan orang tua, dan 20 persen siswa miskin atau anak buruh.

"Kami juga masih akan berkoordinasi dengan dengan seluruh stakeholder yang ada di Pamekasan untuk mengevaluasi penyebab kenapa sekolah tidak memenuhi pagu, kami tidak ingin kondisi ini terjadi pada tahun berikutnya," kata mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Pamekasan itu.

Baca juga: Pendaftar PPDB SMA/SMK Jatim capai 228.913 orang
Baca juga: Dindik Jatim akan membuka kembali PPDB SMA/SMK
Baca juga: Pakar: Persepsi keliru orang tua soal zonasi perlu diluruskan