Wiranto imbau warga tidak dirikan hunian di zona merah di Padagimo
1 Juli 2019 18:24 WIB
Menkopolhukam Wiranto memberikan keterangan pers usai meletakkan batu pertama pembangunan huntap di kawasan relokasi Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin (1/7). (Antaranews Sulteng/Muh. Arsyandi)
Palu (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia yang juga Komando Penanganan bencana Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo) Wiranto mengimbau warga agar tidak lagi mendirikan hunian di atas kawasan zona merah bencana di daerah tersebut.
"Saya juga mengingatkan karena wilayah Sulawesi Tengah ini juga masuk jalur sesar, maka jangan lagi kita membangun rumah, pemukiman atau pertokoan dan sebagainya di tempat-tempat yang sudah dinyatakan sebagai zona merah,"pintanya saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap pengungsi korban bencana Sigi di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Senin (1/7).
Sebab, menurut dia, hal tersebut dapat mengancam keselamatan warga yang bermukim di sana sehingga akan merepotkan seluruh pihak.
Baik warga yang bermukim di kawasan yang dinyatakan sebagai zona merah gempa, tsunami dan likuefaksi maupun pemerintah daerah terlebih pemerintah pusat.
"Olehnya carilah tempat-tempat pemukiman yang jauh dari zona merah," pintanya.
Baca juga: Menkopolhukam ajak semua pihak sinergi pulihkan Sulteng pascabencana
Selain itu, ia meminta kepada masyarakat agar ke depan membangun tempat tinggal, toko atau gedung perkantoran yang tahan terhadap gempa.
Mengingat empat daerah di Sulteng itu dilalui oleh sesar yang sewaktu-waktu dapat bergerak atau bergeser yang menyebabkan gempa.
"Tentunya saat membangun rumah harus kita ikuti spesifikasi-spesifikasi dan persyaratan-persyaratan rumah tahan gempa yang telah ditetapkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Menkopolhukam Wiranto meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan 1.000 unit huntap di lahan seluas 104 hektare di Desa Pombewe.
Baca juga: Wiranto : Libatkan pengusaha lokal bangun hunian tetap
Baca juga: Wiranto letakkan batu pertama huntap korban likuefaksi Sigi di Pombewe
"Saya juga mengingatkan karena wilayah Sulawesi Tengah ini juga masuk jalur sesar, maka jangan lagi kita membangun rumah, pemukiman atau pertokoan dan sebagainya di tempat-tempat yang sudah dinyatakan sebagai zona merah,"pintanya saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap pengungsi korban bencana Sigi di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Senin (1/7).
Sebab, menurut dia, hal tersebut dapat mengancam keselamatan warga yang bermukim di sana sehingga akan merepotkan seluruh pihak.
Baik warga yang bermukim di kawasan yang dinyatakan sebagai zona merah gempa, tsunami dan likuefaksi maupun pemerintah daerah terlebih pemerintah pusat.
"Olehnya carilah tempat-tempat pemukiman yang jauh dari zona merah," pintanya.
Baca juga: Menkopolhukam ajak semua pihak sinergi pulihkan Sulteng pascabencana
Selain itu, ia meminta kepada masyarakat agar ke depan membangun tempat tinggal, toko atau gedung perkantoran yang tahan terhadap gempa.
Mengingat empat daerah di Sulteng itu dilalui oleh sesar yang sewaktu-waktu dapat bergerak atau bergeser yang menyebabkan gempa.
"Tentunya saat membangun rumah harus kita ikuti spesifikasi-spesifikasi dan persyaratan-persyaratan rumah tahan gempa yang telah ditetapkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Menkopolhukam Wiranto meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan 1.000 unit huntap di lahan seluas 104 hektare di Desa Pombewe.
Baca juga: Wiranto : Libatkan pengusaha lokal bangun hunian tetap
Baca juga: Wiranto letakkan batu pertama huntap korban likuefaksi Sigi di Pombewe
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: