Warga mengeluhkan petugas lambat evakuasi mayat bayi di Pejaten Timur
1 Juli 2019 16:03 WIB
Warga memberikan batas dan penghalang di sekitar lokasi penemuan mayat bayi, di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019). (ANTARANEWS/FAUZI LAMBOKA)
Jakarta (ANTARA) - Warga mengeluhkan petugas kepolisian lambat datang mengevakuasi mayat bayi yang ditemukan di RT 2 RW 8, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin siang.
"Sudah dilaporkan sejak dua jam lalu, belum ada yang datang," kata salah seorang warga setempat.
Lokasi penemuan mayat itu berada di permukiman padat penduduk dan berjarak 50 meter dari Stasiun Kereta Api Pasar Minggu.
"Aromanya sudah busuk dan mengganggu masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Warga Pejaten Timur Jakarta temukan mayat bayi
Sembari menunggu petugas, warga membatasi lokasi penemuan mayat dengan tali dan kayu.
Salah seorang warga mengatakan awalnya orok itu ditemukan seorang pemulung sekitar pukul 13.00 WIB.
"Karena sudah busuk dan dikira jeroan sapi, maka dibiarkan saja," kata warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Beberapa menit kemudian, dirinya datang dan memastikan sumber berbau busuk itu. ternyata mayat bayi perempuan yang masih bersama ari-arinya.
"Sudah dilaporkan sejak dua jam lalu, belum ada yang datang," kata salah seorang warga setempat.
Lokasi penemuan mayat itu berada di permukiman padat penduduk dan berjarak 50 meter dari Stasiun Kereta Api Pasar Minggu.
"Aromanya sudah busuk dan mengganggu masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Warga Pejaten Timur Jakarta temukan mayat bayi
Sembari menunggu petugas, warga membatasi lokasi penemuan mayat dengan tali dan kayu.
Salah seorang warga mengatakan awalnya orok itu ditemukan seorang pemulung sekitar pukul 13.00 WIB.
"Karena sudah busuk dan dikira jeroan sapi, maka dibiarkan saja," kata warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Beberapa menit kemudian, dirinya datang dan memastikan sumber berbau busuk itu. ternyata mayat bayi perempuan yang masih bersama ari-arinya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: