Bus rute Pontianak-Sampit terbalik di Lamandau tiga tewas
1 Juli 2019 15:42 WIB
Warga membantu penumpang yang terjepit badan bus yang terbalik di Tikungan GCM Desa Panopa, Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau, Senin (1/7/2019). (Jurnalisme warga)
Nanga Bulik (ANTARA) - Bus Yessoe carteran dari Pontianak, Kalimantan Barat yang hendak menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terbalik di tikungan GCM Desa Panopa Kecamatan Lamandau Kabupaten Lamandau, Senin sekitar pukul 10.00 WIB, dengan korban tewas sementara ada tiga orang dan delapan luka parah.
Berdasarkan informasi dari penumpang yang selamat, kecelakaan tunggal bus yang membawa puluhan penumpang tersebut diduga lantaran sopir membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak hati-hati.
Saat bus memasuki tikungan GCM, sopir tidak dapat mengendalikannya sehingga bus terbalik. Bus terbalik dengan posisi roda ke atas, membuat beberapa penumpang yang terpental keluar dan ada pula yang terhimpit badan bus.
"Sopir menyetir dengan ugal-ugalan, dan tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya ketika memasuki tikungan tajam sehingga terbalik," kata Budi salah satu penumpang selamat di lokasi kejadian di Nanga Bulik.
Warga yang berusaha membantu cukup kesulitan karena posisi bus yang terbalik dengan roda menghadap ke atas. Dari luar terlihat beberapa penumpang terhimpit badan bus dan beberapa penumpang terjebak di dalam bus.
Disebutkan, suasana di lokasi kejadian sangat memprihatinkan karena beberapa penumpang tergeletak di pinggir jalan. Sementara itu, ada pula penumpang yang terjebak di dalam bus yang terbalik maupun yang terhimpit berteriak meminta tolong, sedangkan warga kesulitan mengangkat badan bus yang sangat berat tersebut.
Dari informasi yang didapatkan, jumlah korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut masih simpang siur, namun informasi terakhir ada tiga orang meninggal dunia dan delapan luka parah.
Saat ini korban sedang dibawa ke Puskesmas terdekat dan rencananya akan dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lamandau AKP Ali Najib hingga berita ini diturunkan belum dapat dihubungi karena lokasi kejadian tidak ada signal telepon seluler.
Berdasarkan informasi dari penumpang yang selamat, kecelakaan tunggal bus yang membawa puluhan penumpang tersebut diduga lantaran sopir membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak hati-hati.
Saat bus memasuki tikungan GCM, sopir tidak dapat mengendalikannya sehingga bus terbalik. Bus terbalik dengan posisi roda ke atas, membuat beberapa penumpang yang terpental keluar dan ada pula yang terhimpit badan bus.
"Sopir menyetir dengan ugal-ugalan, dan tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya ketika memasuki tikungan tajam sehingga terbalik," kata Budi salah satu penumpang selamat di lokasi kejadian di Nanga Bulik.
Warga yang berusaha membantu cukup kesulitan karena posisi bus yang terbalik dengan roda menghadap ke atas. Dari luar terlihat beberapa penumpang terhimpit badan bus dan beberapa penumpang terjebak di dalam bus.
Disebutkan, suasana di lokasi kejadian sangat memprihatinkan karena beberapa penumpang tergeletak di pinggir jalan. Sementara itu, ada pula penumpang yang terjebak di dalam bus yang terbalik maupun yang terhimpit berteriak meminta tolong, sedangkan warga kesulitan mengangkat badan bus yang sangat berat tersebut.
Dari informasi yang didapatkan, jumlah korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut masih simpang siur, namun informasi terakhir ada tiga orang meninggal dunia dan delapan luka parah.
Saat ini korban sedang dibawa ke Puskesmas terdekat dan rencananya akan dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lamandau AKP Ali Najib hingga berita ini diturunkan belum dapat dihubungi karena lokasi kejadian tidak ada signal telepon seluler.
Pewarta: Kasriadi/Koko Sulistyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: