Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran sejauh 1.100 meter ke arah hulu Kali Gendol pada Senin.

Lewat akun Twitter resminya yang dipantau di Yogyakarta, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan luncuran awan panas guguran Merapi terjadi pada pukul 06:13 WIB memiliki amplitudo 75 mm dan durasi 110 detik.

Berdasarkan pengamatan BPPTKG mulai pukul 00:00-06:00 WIB, tiga kali guguran lava juga terpantau meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak maksimum 600-850 meter ke hulu Kali Gendol.

Selain guguran lava, selama periode itu BPPTKG juga merekam 17 gempa guguran dengan amplitudo 2-24 mm dan durasi 38.44-86.08 detik dan satu gempa fase banyak dengan amplitudo 4 mm dan durasi 9.44 detik.

Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 15 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah barat dan barat. Suhu udara 11-15.8 derajat Celsius, kelembaban udara 49-80 persen, dan tekanan udara 628.4-709.1 mmHg.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.

Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan guguran lava ke Kali Gendol

Baca juga: Gunung Merapi alami dua kali gempa guguran

Baca juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 1.200 meter