Aceh Besar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan pasangan nomor urut satu Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin hasil pemilihan umum 17 April 2019 sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu.
Banyak harapan yang digantungkan kepada ke dua sosok yang akan memimpin bangsa Indonesia itu hingga lima tahun mendatang untuk mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan bangsa umumnya dan Aceh khususnya.
"Sebagai provinsi yang berada di ujung paling barat Indonesia dan memiliki kekhususan melalui Undang Undang Nomor 11 tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, tentu masyarakat Aceh sangat berharap perhatian khusus dari sosok Jokowi dan KH Ma’ruf Amin untuk lima tahun mendatang," kata Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh, Prof Samsul Rizal di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan selama memimpin Indonesia pada periode pertama, Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memberikan perhatian besar terhadap provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
“Masyarakat Aceh berharap untuk lima tahun mendatang mendapat perhatian lebih besar lagi,” katanya.
Perhatian khusus dari orang nomor satu dan dua di Tanah Air tersebut sangat dibutuhkan oleh provinsi di ujung barat tersebut guna mempercepat pembangunan di Bumi Iskandar Muda sehingga tidak tertinggal dengan provinsi lainnya baik dari sektor infrastruktur, ekonomi dan juga berbagai sektor lainnya.
Menurut dia ada beberapa program pembangunan strategis nasional yang sedang berjalan di Aceh seperti pembangunan ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer, pembangunan empat waduk besar di Kroto Paya Bakong, Rukoh Pidie, Tiro Pidie dan Paya Guci, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ) Arun juga masuk dalam PSN.
"Kami berharap pembangunan program strategis nasional yang saat ini sudah berjalan di Aceh dapat terus ditingkatkan dan dapat ditambah serta dapat dipercepat lagi pembangunannya," katanya.
Ia juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera menuntaskan dan mensinkronkan berbagai turunan Undang Undang Pemerintahan Aceh baik terkait Peraturan Pemerintah dan juga Peraturan Presiden sehingga tidak ada alasan lagi dari mantan kombatan yang mengatakan Presiden tidak memenuhi apa yang telah disepakati dari MoU Helsinky.
Orang nomor satu di Kampus Unsyiah tersebut juga mengatakan kehadiran berbagai turunan dari UUPA itu untuk mengoptimalkan pembangunan di Provinsi Aceh yang memiliki dana besar yang dialokasikan melalui Dana Otonomi khusus oleh Pemerintah Pusat.
"Kami ingin menunjukkan kepada daerah lainnya melalui dana yang dialokasikan tersebut Aceh bisa membangun lebih baik dan untuk mewujudkan percepatan ini juga butuh perhatian khusus dari Presiden dan Wakil Presiden," katanya.
Ia juga berharap kepada Presiden Jokowi dan juga Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dapat merealisasikan seluruh janji-janji yang disampaikan saat kampanye dalam upaya mewujudkan berbagai program pembangunan dan menyejahterakan rakyat di seluruh provinsi di Tanah Air.
Fokus Penguatan Ekonomi Kerakyatan
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali meminta Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Ma’ruf Amin fokus pada penguatan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan kesejahteraan.
"Pemerintah baru harus lebih fokus pada sektor penguatan ekonomi kerakyatan sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara dapat terwujud di masa mendatang," katanya di Banda Aceh.
Ia menjelaskan presiden dan wakil presiden terpilih yang akan memimpin bangsa hingga lima tahun mendatang tersebut juga harus fokus pada pendidikan yang lebih menitikberatkan pada penguatan keagamaan, moral dan kebangsaan.
Kemudian juga melakukan pembenahan menajemen pendidikan secara total dengan menjadikan lembaga pendidikan yang modern dan tidak semrawut dan menyusahkan.
"Presiden terpilih juga harus berupaya kuat untuk menunaikan seluruh janji-janji politik yang telah disampaikan saat kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden," katanya.
Ia juga berharap agar Presiden Joko Widodo juga tetap melanjutkan seluruh program yang telah dicanangkan di Aceh khususnya program pembangunan di provinsi setempat yang masuk dalam program strategis nasional seperti jalan tol, waduk dan juga irigasi sehingga percepatan pembangunan dapat terwujud di masa mendatang.
"Kami juga sangat berharap agar seluruh program pembangunan di Aceh dapat dilanjutkan dan dapat ditingkatkan sehingga upaya mewujudkan dan menyejahterakan masyarakat di Tanah Rencong dapat terwujud," katanya.
Lanjutkan Pembangunan
Hal yang sama juga disampaikan Bupati Aceh Barat Ramli MS. Ia juga berharap Presiden Joko Widodo melanjutkan berbagai program pembangunan di Provinsi Aceh di periode kedua kepemimpinannya, bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
"Selama kepemimpinan Presiden Jokowi, arah pembangunan Indonesia termasuk di Aceh sudah semakin lebih maju dan berkembang. Kami berharap Bapak Jokowi tetap memprioritaskan Aceh dalam segala bidang pembangunan," katanya.
Selama ini, ada banyak program pembangunan di Aceh yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi di antaranya pembangunan jalan tol, waduk irigasi Lhok Guci di Aceh Barat, bandara serta program strategis lainnya dalam meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat di daerah ini.
Presiden Joko Widodo, adalah sosok pemimpin yang sangat peduli dan sayang terhadap masyarakat di Aceh, karenanya ia berharap Jokowi tetap memprioritaskan Aceh dalam berbagai program pembangunan, meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.
Ayo bersatu Membangun Negeri
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengajak seluruh masyarakat di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya untuk bersama-sama membangun negeri ini dan mendukung presiden terpilih yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni Jokowi dan Ma"ruf Amin.
"Mulai hari ini tidak ada lagi perbedaan dan melihat pilihannya, baik yang memilih 01 atau 02. Hari ini kita bersama sam untuk membangun Aceh, membangun Indonesia ke depan ke arah yang lebih baik," katanya.
Menurut dia secara konstitusi Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah Presiden hasil pilihan rakyat pada Pemilu 2019 yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum dan semua perbedaan yang ada harus disudahi dan saatnya bersama-sama membangun negeri tercinta ini.
Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali. Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk menyimpan segala perbedaan yang terjadi selama pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Mari kita dukung dan doakan agar pemerintah baru ini diberikan kekuatan untuk mewujudkan kesejahteraan untuk semuanya, saat ini tidak ada lagi 01 dan 02. Mari kita bersatu dalam membangun negeri dengan sumber daya manusia yang kita miliki masing-masing.
Ia juga berharap Presiden dan wakil Presiden terpilih dapat berupaya dengan kuat untuk menunaikan seluruh janji-janji saat kampanye sehingga kemakmuran dapat terwujud di seluruh Tanah Air.
Baca juga: Jubir Sekber: Proyek strategis nasional tetap berlanjut di Aceh
Baca juga: Jokowi: Perkembangan Tol Aceh Lampaui Target
Artikel
Aceh butuh perhatian khusus dari Jokowi-Ma'ruf
Oleh M Ifdhal
30 Juni 2019 23:25 WIB
Rektor unsyiah Prof Samsul Rizal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: