Pontianak (ANTARA) - Masyarakat di dua dusun, Sempadang dan Gayong Bersambut di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat rela bergotong-royong mengangkut tiang listrik ke dusunnya demi penerangan dari PLN.

“Kita bersyukur hari ini berkat semangat kebersamaan, demi listrik PLN masuk dusun kami bergotong-royong memasukkan material berupa tiang listrik. Ini kerja ikhlas masyarakat,” ujar Tokoh Masyarakat Gayong Bersambut, Desa Selakau Tua, Satria saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Ia menjelaskan masyarakat di dua dusun bahu-membahu memasukkan tiang listrik dari lokasi yang bisa dijangkau kendaraan hingga ke lokasi yang sama sekali tidak bisa dilalui mobil. Untuk melanjutkannya ke dua dusun tersebut, material harus melalui dua kali tahapan.

“Pertama material sempat harus melalui sungai kecil yang diberi pelampung. Selanjutnya baru dilanjutkan dengan dipikul oleh delapan orang per batang tiang listrik,” kata dia.


Aksi masyarakat Dusun Sempadang dan Gayong Bersambut , Kecamatan Selakau bergotong-royong membawa tiang listrik melalui sungai. (ANTARA/Dedi)

Ia mengapresiasi semangat gotong – royong masyarakat. Kemudian, tidak kalah penting semangat perjuangan menyuarakan agar listrik masuk di dusun mereka. “Kita mengucapkan terima kasih ke berbagai pihak yang telah menyuarakan dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat ini,” papar dia.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Dusun Sempadang, Desa Budok, Juanda mengatakan sejak lama masyarakat di dua dusun mendambakan listrik dari PLN. Namun, baru kini bisa terealisasi. “Kita bersyukur saat ini material sudah masuk. Inilah harapan masyarakat karena saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan dasar jika ingin daerah nya maju,” sebut dia.

Ia menyebutkan apa yang ada sekarang tidak terlepas dari perjuangan masyarakat. Kemudian tidak kalah penting atas dukungan berbagai pihak untuk menyuarakan nasib masyarakat di dua dusun tersebut.

“Kami terakhir mengadukan nasib kami kepada Ketua DPD RI, Bapak OSO. Setelah itu kami dipertemukan dengan PLN. Alhamdulillah hari ini material masuk. Kami mengucapkan terimakasih atas dorongan beliau dan timnya. Kemudian kepada PLN yang juga bersedia memenuhi permintaan masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, Bambang Hermansyah yang membantu dalam mendampingi masyarakat dua dusun ini mengatakan bahwa hal itu adalah murni perjuangan masyarakat di dua dusun tersebut karena proses perjuangan yang sangat panjang layak untuk dibantu dan di dampingi.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di dua dusun ini telah bergotong-royong untuk membantu PLN dalam hal mengangkut material PLN ke titik lokasi karena kita ketahui di dua dusun ini sulit dilalui mobil. Semoga tidak lama lagi Sempadang dan Gayong Bersambut bisa bercahaya seperti daerah-daerah yang lain,” papar dia.*


Baca juga: 219 desa di Maluku masih belum terlistriki

Baca juga: 80 desa di Pulau Nias masuk Program Lisdes 2019