Surabaya (ANTARA) - Pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Suko Widodo mengatakan pasangan calon jalur independen bisa terwujud pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2020 jika para tokoh di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu bersatu.

"Jika para tokohnya bersatu, sangat mungkin calon kepala daerah dari jalur independen," kata Suko Widodo kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, tokoh independen diharapkan publik Surabaya. Akan tetapi, untuk mewujudkannya, tentunya perlu gotong royong dari para tokoh masyarakat untuk mengangkatnya.

Baca juga: Rekercab PDIP tetapkan Whisnu sebagai bakal calon wali kota Surabaya

"Untuk independen, 'kan butuh pengorganisasian masyarakat. Jika pun ada independen, butuh kebutuhan material yang tidak sedikit. Kohesi sosialnya tidak terlalu kuat," ujarnya.

Sebelumnya, Suko menyebut ada 13 nama yang layak masuk bursa Pilwakot Surabaya 2020 untuk menggantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Adapun 13 nama dari golongan partai politik, yakni Puti Guntur Soekarno (PDI Perjuangan), Indah Kurnia (PDI Perjuangan), Reni Astuti (PKS), Wisnu Sakti Bhuana (PDI Perjuangan), Armuji (PDI Perjuangan), Saleh Mukadar (PDI Perjuangan), Vincencius Awey (Nasdem), dan Halim Iskandar (PKB).

Dari kalangan pengusaha, lanjut dia, ada Azrul Ananda, Erlangga Satriagung, dan Arif Afandi.

Selanjutnya, dari kalangan birokrat di lingkungan Pemkot Surabaya, ada Hendro Gunawan (Sekretaris Kota Surabaya) dan Eri Cahyadi (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya).

Pria yang juga Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair ini mengatakan bahwa munculnya ke-13 nama berdasarkan penelitian kualitatif yang dilakukan Pusat Studi Komunikasi dengan beberapa akademisi.

Baca juga: PSI pilih calon wali kota Surabaya dengan kompetensi setara Risma

Ada empat kriteria utama dari penilaian tersebut, yakni memiliki kemampuan personal yang baik, kemudian memiliki kemampuan sosial yang baik, lalu memiliki kemampuan material, dan yang utama memiliki kemampuan organisasi yang baik.

"Akan tetapi, masih ada nama-nama kalangan profesional, media, dan pegiat masyarakat yang bisa dielaborasi lagi. Inti dasarnya, peluang kandidat Wali Kota Surabaya masih terbuka bagi siapa pun. Belum ada sosok yang kuat yang bisa dipastikan unggul," katanya.