Balikpapan (ANTARA) - Produksi minyak dan gas dari Lapangan Bekapai yang telah berusia 40 tahun di Wilayah Kerja (WK) Mahakam yang dikelola PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bertambah sebanyak 12 MMscfd (million standard cubic feet per day/juta standar kaki kubik per hari) gas dan 3.550 barel minyak per hari.
Tambahan itu membuat jumlah produksi rata-rata minyak di Lapangan Bekapai menjadi 8.203 barel per hari, dan produksi gas menjadi 47,2 MMscfd.
"Tambahan produksi ini kami dapatkan dari 2 sumur baru, yaitu sumur BG-21 dan BG-22," kata General Manager PHM John Anis, di Balikpapan, Jumat.
Pengeboran kedua sumur ini selesai pada 4 Mei 2019 lalu, dan dilanjutkan dengan pemasangan instalasi pipa, intervensi sumur untuk pengaturan zona produksi, dan fase pembersihan sumur secara bertahap.
Pada 10 Juni 2019, sumur BG-21 mulai memproduksi gas sebesar 11 MMscfd dan minyak sejumlah 2.100 barel per hari. Sumur BG-22 menyusul menghasilkan gas sebesar 1 MMscfd dan minyak sebanyak 1.450 barel per hari.
Anis juga menggarisbawahi upaya pembuatan sumur tersebut. Ia menuturkan bahwa kali ini kegiatan hotwork naked flame atau pekerjaan yang menimbulkan api seperti pengelasan, pemotongan atau aktivitas lain yang menggunakan api atau menghasilkan percikan api, dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan pengeboran.
"Ini operasi simultan (simops), dan baru pertama kali ini dilakukan di WK Mahakam," ujarnya pula.
Simops itu berhasil menyingkat waktu penyambungan sumur (well connection) dan dengan demikian menjadikan efisiensi pada banyak hal operasi.
"Keberhasilan simops ini dimungkinkan setelah melalui analisis risiko yang mendalam dan spesifik, yang didapat dari kolaborasi sejumlah divisi di PHM," kata Anis lagi.
Para pihak yang terlibat itu adalah Divisi Sub-Surface, Drilling, Well Intervention, Construction, Field Operation dan Site Bekapai, dan dukungan dari SKK Migas dan induk perusahaan PHM, PT Pertamina Hulu Indonesia.
Baca juga: Total naikkan produksi lapangan Bekapai
Lebih lanjut Anis berharap sumur-sumur lain yang dibor sepanjang 2019 ini, juga memberikan kontribusi yang positif bagi WK Mahakam. Ia juga berharap sumur BG-21 dan BG-22 dapat bertahan cukup lama menyumbang produksi WK Mahakam.
Sampai dengan Mei 2019, PHM menjadi kontributor terbesar minyak dan gas untuk negara dari Kalimantan Timur. Total produksi PHM 39.695 barel minyak per hari dan 664 MMscfd gas per hari. Seluruhnya didapatkan dari Wilayah Kerja Mahakam.
PT Pertamina Hulu Mahakam operasikan dua sumur baru
29 Juni 2019 05:47 WIB
Para pekerja anjungan minyak lepas pantai yang dikelola PHM di Selat Makassar saat bersiap kembali ke darat. (ANTARA/Novi Abdi)
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: