Penyelidik yakin kelalaian pilot sebab jatuhnya Eurofighter di Jerman
28 Juni 2019 23:22 WIB
Gambaran Eurofighter Typhoon (pesawat tempur multi-peran) di udara dengan sinar laser terlihat dalam presentasi dan penyerahan Eurofighter ke-100 kepada angkatan udara Jerman di markas besar Pusat Sistem Militer Udara Cassidian di Manching dekat Ingolstadt, Jerman selatan, Kamis (28/2). (REUTERS/Michaela Rehle)
Berlin (ANTARA) - Penyelidik dalam kasus jatuhnya dua pesawat tempur Eurofighter pasukan udara Jerman mengesampingkan kerusakan mekanis, dengan menduga kelalaian pilot sebagai penyebabnya, menurut laporan majalah Der Spiegel.
Tabrakan udara di bagian timur Jerman, yang menewaskan seorang pilot, terjadi saat menggelar latihan. Insiden tersebut menjadi kecelakaan besar pertama yang menimpa armada Eurofighter Jerman. Militer Jerman mengoleksi sekitar 140 Eurofighter Typhoon.
Kementerian Pertahanan tidak langsung menanggapi permintaan untuk dimintai komentar.
Penyelidik membersihkan sisa-sisa armada - yang dibangun oleh konsorsium Airbus, BAE dan Leonardo - untuk melanjutkan penerbangan, menurut majalah tersebut tanpa mengutip sumber.
Di antara kemungkinan yang dipertimbangkan oleh para penyelidik adalah bahwa salah satu pilot tidak melihat pesawat lain selama latihan pengejaran berisiko tinggi tersebut atau bahwa pesan posisi di radio tidak terdengar jelas, kata dia.
Baca juga: Dua pesawat tempur Eurofighter di Jerman timur tabrakan
Baca juga: Menteri: Prancis dan Jerman tingkatkan usaha kurangi ketegangan Iran
Baca juga: Spanyol bergabung dengan Prancis dan Jerman buat jet tempur Eropa
Sumber: Reuters
Tabrakan udara di bagian timur Jerman, yang menewaskan seorang pilot, terjadi saat menggelar latihan. Insiden tersebut menjadi kecelakaan besar pertama yang menimpa armada Eurofighter Jerman. Militer Jerman mengoleksi sekitar 140 Eurofighter Typhoon.
Kementerian Pertahanan tidak langsung menanggapi permintaan untuk dimintai komentar.
Penyelidik membersihkan sisa-sisa armada - yang dibangun oleh konsorsium Airbus, BAE dan Leonardo - untuk melanjutkan penerbangan, menurut majalah tersebut tanpa mengutip sumber.
Di antara kemungkinan yang dipertimbangkan oleh para penyelidik adalah bahwa salah satu pilot tidak melihat pesawat lain selama latihan pengejaran berisiko tinggi tersebut atau bahwa pesan posisi di radio tidak terdengar jelas, kata dia.
Baca juga: Dua pesawat tempur Eurofighter di Jerman timur tabrakan
Baca juga: Menteri: Prancis dan Jerman tingkatkan usaha kurangi ketegangan Iran
Baca juga: Spanyol bergabung dengan Prancis dan Jerman buat jet tempur Eropa
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: