CORE: Pemerintahan baru tingkatkan iklim investasi
28 Juni 2019 15:53 WIB
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memberikan keterangan dalam sebuah kegiatan. (Antara/Muhammad Zulfikar)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan pemerintahan baru perlu meningkatkan iklim investasi, khususnya investasi untuk manufaktur karena angkanya terus turun dalam beberapa tahun terakhir.
"Iklim investasi ini perlu diperbaiki, terutama untuk industri manufaktur," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Faisal menjelaskan bahwa penurunan investasi tersebut menunjukkan bahwa iklim di industri manufaktur saat ini tidak cukup menarik bagi investor sehingga semakin lama semakin kecil nilainya.
Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah membuat berbagai macam kebijakan untuk mendorong investasi manufaktur ke depan.
Salah satu kebijakan yang bisa diambil adalah dengan memberikan insentif baik dalam bentuk fiskal maupun insentif di sektor real.
Pemberian insentif itu, menurut dia, perlu dilakukan secara komprehensif dan saling terkait satu sama lain guna memperbaiki iklim usaha di industri manufaktur.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Faisal juga menekankan masalah lain yang masih perlu diperhatikan pemerintah, yaitu perlunya pemerintah mengatasi defisit transaksi berjalan.
Ia mengatakan salah satu masalah defisit perdagangan di Indonesia saat ini adalah lemahnya ekspor, sementara ketergantungan impor terhadap luar negeri masih sangat tinggi.
Karena itu, pembangunan infrastruktur yang dapat mengaitkan satu industri dengan inudstri lainnya perlu dilakukan guna mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: PGRI minta pemerintahan baru benahi tata kelola pendidikan
Baca juga: JK beri saran untuk pemerintahan berikutnya
"Iklim investasi ini perlu diperbaiki, terutama untuk industri manufaktur," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Faisal menjelaskan bahwa penurunan investasi tersebut menunjukkan bahwa iklim di industri manufaktur saat ini tidak cukup menarik bagi investor sehingga semakin lama semakin kecil nilainya.
Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah membuat berbagai macam kebijakan untuk mendorong investasi manufaktur ke depan.
Salah satu kebijakan yang bisa diambil adalah dengan memberikan insentif baik dalam bentuk fiskal maupun insentif di sektor real.
Pemberian insentif itu, menurut dia, perlu dilakukan secara komprehensif dan saling terkait satu sama lain guna memperbaiki iklim usaha di industri manufaktur.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Faisal juga menekankan masalah lain yang masih perlu diperhatikan pemerintah, yaitu perlunya pemerintah mengatasi defisit transaksi berjalan.
Ia mengatakan salah satu masalah defisit perdagangan di Indonesia saat ini adalah lemahnya ekspor, sementara ketergantungan impor terhadap luar negeri masih sangat tinggi.
Karena itu, pembangunan infrastruktur yang dapat mengaitkan satu industri dengan inudstri lainnya perlu dilakukan guna mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: PGRI minta pemerintahan baru benahi tata kelola pendidikan
Baca juga: JK beri saran untuk pemerintahan berikutnya
Pewarta: Katriana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: