Seoul (ANTARA) - Harga minyak cenderung stabil di perdagangan Asia pada Jumat pagi, dengan fokus bergeser ke KTT G20 di mana pertemuan yang dijadwalkan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping telah membangkitkan harapan bahwa ketegangan perdagangan dapat mereda.
Minyak mentah berjangka Brent naik tipis lima sen atau 0,08 persen, menjadi diperdagangkan di 66,60 dolar AS per barel pada pukul 00.43 GMT (07.43 WIB). Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun tipis dua sen atau 0,03 persen menjadi 59,41 dolar AS per barel.
Para pemimpin negara-negara G20 bertemu pada Jumat dan Sabtu di Osaka, Jepang, tetapi pertemuan yang paling diantisipasi adalah antara Trump dan Xi pada Sabtu (29/6).
Perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah membebani harga minyak, memicu kekhawatiran bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi permintaan untuk komoditas tersebut.
"Meskipun tidak ada harapan gencatan senjata antara kedua pihak, itu akan mengatur tempat untuk pertemuan OPEC beberapa hari kemudian," kata ANZ Bank dalam sebuah catatan.
Trump mengatakan pada Rabu (26/6) bahwa kesepakatan perdagangan dengan Presiden China Xi mungkin dilakukan akhir pekan ini, tetapi ia siap untuk mengenakan tarif AS pada sebagian besar impor China yang tersisa jika kedua negara tidak sepakat.
“Bahkan jika pembicaraan perdagangan AS-China berubah positif, kami pikir OPEC akan memperpanjang pengurangan produksi saat ini hingga akhir tahun. Namun, pemotongan yang lebih dalam tampaknya tidak mungkin, mengingat meningkatnya masalah pasokan,” kata ANZ.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa non-anggota termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, akan mengadakan pertemuan pada 1-2 Juli di Wina untuk memutuskan apakah akan memperpanjang pengurangan pasokan mereka.
OPEC+ setuju untuk membatasi produksi minyak mereka sebesar 1,2 juta barel per hari mulai 1 Januari.
Presiden Rusia Vladimir mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada Kamis (27/6) bahwa pemangkasan pasokan yang dipimpin OPEC membantu menstabilkan pasar minyak dan masa depan kesepakatan produksi diharapkan akan menjadi agenda pada KTT G20.
Ketegangan antara AS dan Iran juga telah membuat pasar gelisah.
Seminggu setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan serangan udara ke Iran pada menit terakhir, prospek bahwa Teheran dapat segera melanggar komitmen nuklirnya telah menciptakan urgensi diplomatik tambahan untuk menemukan jalan keluar dari krisis. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Harga minyak naik tipis jelang pertemuan OPEC dan KTT G20
Baca juga: Harga emas turun tipis tertekan kenaikan ekuitas AS
Baca juga: Wall Street bervariasi di tengah data utama ekonomi AS jelang KTT G20
Harga minyak naik tipis di Asia, saat fokus beralih ke KTT G20
28 Juni 2019 09:45 WIB
Illustrasi: Kilang minyak Ras Tanura, milik Arab Saudi, Aramco (REUTERS/Ahmed Jadallah)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: