Tenis
Rifanty tumbangkan unggulan teratas turnamen Pelti Indonesia W15
27 Juni 2019 16:08 WIB
Rifanty Kahfiani berhasil mengalahkan unggulan teratas petenis asal Thailand Nudnida Luangnam pada putaran kedua tunggal ajang Pelti Indonesia W15 Jakarta di Elite Epicentrum Club, Jakarta, Kamis (27/6/2019). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jakarta (ANTARA) - Petenis muda Indonesia Rifanty Kahfiani berhasil menumbangkan unggulan teratas Nudnida Luangnam dari Thailand pada putaran kedua turnamen tenis Pelti Indonesia W15 Jakarta yang berlangsung di Elite Epicentrum Club, Jakarta, Kamis.
Rifanty melaju ke perempat final setelah mengalahkan Nudnida dalam dua set langsung 6-2, 7-5. Pada set pertama ia terlihat cukup dapat mengimbangi pemain peringkat 195 di WTA tersebut. Sedangkan pada set kedua Rifanty sempat ketinggalan 0-3, namun kemudian dia berhasil menyusul bahkan unggul 7-5.
Rifanty mengatakan bahwa dalam melawan unggulan teratas harus dibutuhkan strategi khusus. Ia mempelajari strategi khusus tersebut dengan melihat kebiasaan gaya bermain Nudnida pada pertandingan sebelumnya.
“Dia kan mainnya suka tembak-tembak gitu, nah kalau saya pakai strategi yang nembak-nembak juga enggak bakal kayak gini hasilnya. Terus saya ubah ritmenya jadi main lepas saja seperti enggak ada beban,” katanya.
Petenis yang kini berusia 21 tahun tersebut mengaku bahwa sebenarnya dia tidak berekspektasi lebih untuk pertandingan ini meskipun ia tetap optimistis.
“Ekspektasi enggak sih cuma saya tadi enggak fokus harus menang atau apa. Saya fokusnya improve dari hari ke hari. Kalau menang itu bonusnya,” katanya.
Rifanty yang saat ini berada di peringkat 1078 WTA mengaku cukup siap menghadapi pertandingan perempat final melawan rekan senegaranya Jessy Rompies pada Jumat (28/6). Ia mengatakan bahwa dirinya belum pernah bertanding melawan Jessy di nomor tunggal.
“Melihat permainan Kak Jessy mungkin hampir mirip-mirip ya sama pemain Thailand tadi. Pintar-pintar saja lah besok mengatur strateginya kalau ketemu Kak Jessy,” ujarnya.
Rifanty melaju ke perempat final setelah mengalahkan Nudnida dalam dua set langsung 6-2, 7-5. Pada set pertama ia terlihat cukup dapat mengimbangi pemain peringkat 195 di WTA tersebut. Sedangkan pada set kedua Rifanty sempat ketinggalan 0-3, namun kemudian dia berhasil menyusul bahkan unggul 7-5.
Rifanty mengatakan bahwa dalam melawan unggulan teratas harus dibutuhkan strategi khusus. Ia mempelajari strategi khusus tersebut dengan melihat kebiasaan gaya bermain Nudnida pada pertandingan sebelumnya.
“Dia kan mainnya suka tembak-tembak gitu, nah kalau saya pakai strategi yang nembak-nembak juga enggak bakal kayak gini hasilnya. Terus saya ubah ritmenya jadi main lepas saja seperti enggak ada beban,” katanya.
Petenis yang kini berusia 21 tahun tersebut mengaku bahwa sebenarnya dia tidak berekspektasi lebih untuk pertandingan ini meskipun ia tetap optimistis.
“Ekspektasi enggak sih cuma saya tadi enggak fokus harus menang atau apa. Saya fokusnya improve dari hari ke hari. Kalau menang itu bonusnya,” katanya.
Rifanty yang saat ini berada di peringkat 1078 WTA mengaku cukup siap menghadapi pertandingan perempat final melawan rekan senegaranya Jessy Rompies pada Jumat (28/6). Ia mengatakan bahwa dirinya belum pernah bertanding melawan Jessy di nomor tunggal.
“Melihat permainan Kak Jessy mungkin hampir mirip-mirip ya sama pemain Thailand tadi. Pintar-pintar saja lah besok mengatur strateginya kalau ketemu Kak Jessy,” ujarnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: