Beijing (ANTARA News) - KBRI Beijing akan menyelenggarakan pameran mode pakaian (fashion show) di Beijing dan Shanghai untuk memopulerkan berbagai jenis pakaian khas tradisional Indonesia, seperti batik kepada masyarakat China. "Kita akan mengajak sejumlah provinsi di Indonesia untuk mengadakan pameran mode pakaian pada April mendatang untuk lebih memperkenalkan potensi pakaian tradisional kepada masyarakat China," kata Kepala Fungsi Sosial Budaya KBRI Beijing Rosmalawati Chalid, di Beijing, Sabtu. Ia mengatakan, pihaknya menginginkan agar berbagai jenis pakaian khas tradisional Indonesia, seperti batik, tidak hanya bisa dijadikan sebagai barang yang komersial tapi juga ingin lebih memopulerkan sebagai bentuk budaya asli Indonesia. Batik sebenarnya selama ini sudah cukup dikenal oleh sebagian besar masyarakat China, sehingga upaya untuk lebih memperkenalkan serta mepopulerkan batik akan terus digalakkan. Kegiatan lain KBRI Beijing dalam upaya mempromosikan seni dan budaya Indonesia ke masyarakat China, katanya, adalah akan menggelar "Indonesia Week" di Wangfujing, sebuah lokasi perbelanjaan terkenal di Beijing. "Kita akan menyelenggarakan suatu program sosial budaya untuk menarik wisatawan China datang ke Indonesia sehingga target 300 ribu wisatawan China datang ke Indonesia selama 2008 bisa tercapai. Sekaligus lebih memperkenalkan budaya dan pariwisata Indonesia," katanya. Rencananya penyelenggaraan "Indonesia Week" akan berlangsung pada September 2008 yang waktunya tidak terlalu berjauhan dengan penyelenggaraan Olimpiade. Menurutnya, pihak KBRI Beijing sebenarnya ingin mengadakan kegiatan itu selama satu minggu pada Agustus yang waktunya bertepatan dengan Olimpiade 2008 yang juga berlangsung di Beijing. "Namun kami mendapat kabar dari pemerintah setempat kalau selama penyelenggaraan Olimpiade dilarang mengadakan kegiatan, sehingga kita perlu menjadwal ulang," katanya. Untuk sementara ini, pihaknya masih terus berupaya melakukan pendekatan dengan pemerintah setempat apakah masih memungkinkan kegiatan "Indonesia Week" dilakukan pada Agustus. "Kalaupun tidak bisa akan dilakukan pada September," katanya. Ia menilai, apabila kegiatan dilakukan pada Agustus adalah saat yang sangat tepat, mengingat pada bulan itu tidak saja "Indonesia Week" akan disaksikan oleh masyarakat China tapi juga masyarakat asing yang datang ke Beijing untuk menyaksikan Olimpiade. Dipilihnya Wangfujing sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan itu mengingat lokasi perbelanjaan terkenal itu selalu ramai dikunjungi oleh penduduk Beijing dan masyarakat asing yang ingin berbelanja atau sekedar jalan-jalan. Pihaknya juga akan menggandeng instansi lain untuk menggelar kegiatan itu seperti Depbudpar, Depdag khususnya Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), BKPM, serta pemda untuk ikut berpartisipasi. (*)