Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan menempuh sejumlah perubahan terkait proses pencalonan tuan rumah Olimpiade-Olimpiade mendatang untuk mencegah dampak dan kerugian yang disebabkan oleh mundurnya para kandidat.
Dalam rekomendasi yang dibuat dalam sidang IOC di Lausanne Swiss pekan ini, di antaranya adalah membuka kemungkinan Olimpiade diselenggarakan oleh lebih dari satu kota, dan juga bisa gabungan beberapa negara.
"Penyelenggaraan Olimpide bisa gabungan berbagai kota, kawasan atau negara," demikian rekomendasi dalam sesi sidang IOC di Lausanne, Swiss, seperti dikutip Xinhua, Rabu waktu setempat.
Rekomendasi lainnya adalah mendorong tuan rumah pesta olahraga sejagat itu untuk lebih memanfaatkan arena yang sudah ada, atau menggunakan arena non permanen
Baca juga: Presiden IOC: Indonesia miliki peluang bagus gelar Olimpiade
Pembangunan arena-arena baru dimungkinkan dengan pertimbangan sesuai dengan konsep perencanaan berkelanjutan.
Sementara itu untuk komite evaluasi kandidat, diusulkan diganti dengan dua "komite calon tuan rumah" yang bertugas mengevaluasi, eksplorasi dan juga mengawasi kepentingan Olimpiade mendatang.
Rekomendasi yang disusun lima anggota kelompok kerja IOC yang dipimpin John Coates.
Baca juga: Korsel dan Korut surati IOC untuk tuan rumah bersama Olimpiade 2032
Olimpiade
Olimpiade mendatang bisa gabungan kota atau negara
27 Juni 2019 09:00 WIB
Foto bersama peserta sidang IOC di Lausanne, Swiss, yang ditutup pada 26 Juni 2019 (IOC/olympic.org)
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019
Tags: