Solo (ANTARA) - Kepala Polda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahnie menyebutkan pihaknya mengirimkan pesan damai dari Solo untuk masyarakat Jateng dan Indonesia melalui kegiatan Doa Bersama Untuk Negeri dan Silaturahmi TNI-Polri bersama masyarakat di Plaza Manahan Solo, Rabu petang.

"Kami dari Solo ini, memberikan pesan Solo, Jateng, dan Indonesia yang damai," kata Kapolda.

Menurut Kapolda pihaknya dari Solo ini, memberikan pesan Solo, Jateng, dan Indonesia yang damai. Indonesia yang menolak segala bentuk kekerasan, dan kerusuhan.

Untuk itu, lanjut Kapolda mengajak masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut mari sampaikan pesan moral ke seluruh warga Jateng yang sudah mampu mencapai kedamaian, kesejukan dalam sebuah pesta demokrasi sangat besar.

Pesta demokrasi yang telah membuat polarisasi di tengah masyarakat. Namun, warga Jateng sudah mampu menjadikan tauladan dan memberikan contoh membangun suatu persatuan kesatuan dan sosial yang sangat kuat di daerah ini.

Baca juga: PMJ tidak keluarkan izin aksi Tahlil Akbar dan Halal bi Halal

Menyinggung soal mencegah masyarakat ke Jakarta terkait keputusan MK, kata Kapolda, melakukan pendekatan persuasif dengan memberikan menjelaskan pemahaman kepada masyarakat.

Hal tersebut , ujarnya, sudah mendapatkan pengalaman pada kejadian yang lalu. Saudara-saudara di Jakarta setelah berkumpul menjadi massa. Perilaku individunya berubah menjadi perilaku massa yang mudah diprovokasi akhirnya dibenturkan menjadi korban.

"Sementara proses hukum Pemilu sudah ada koridor, arahnya, dan jalannya. Hal ini, sudah dilakukan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di Jateng tidak perlu berangkat ke Jakarta. Para pemimpin di Jakarta juga sudah menyampaikan tidak perlu berangkat, dan proses sedang berjalan ditunggu hasilnya apapun hasil kemenangan untuk rakyat Indonesia

Menurut Pangdam IV Diponegoro Mayjen Mochamad Effendi pihaknya bersama Polri dan masyarakat melakukan kegiatan doa bersama untuk negeri, merupakan salah satu upaya menciptakan damai di Jateng dan Indonesia.

"Solo tanpa kekerasan, Jateng, dan Indonesia, sehingga hal ini harus dilakukan semua komponen bangsa," katanya menegaskan.

Pihaknya yakin dengan bersinerginya TNI Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua ormas mampu menciptakan hal tersebut.

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, sejumlah pemimpin Polri TNI di Solo Raya, K.H. Ahmad Muwafiq yang memberikan tausiah dan memimpin doa. Acara ini, juga dihadiri ribuan orang baik dari Polri,. TNI, ormas dan elemen masyarakat lainnya di Solo dan sekitarnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya fokuskan pengamanan orang dalam sidang putusan MK
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta optimistis aksi 27 Juni berjalan tenang dan damai