Jakarta (ANTARA) - Petugas imigrasi Jakarta Pusat menciduk seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria saat melakukan Bina Kependudukan (Biduk) di Rusun Petamburan Jakarta Pusat.
“Pada saat petugas imigrasi masuk ke sana, yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan paspor, yang bersangkutan mengatakan paspornya ada di rumah saudaranya,” ujar Kasubsi Intelijen Keimigrasian Jakarta Pusat Kiven Samuel Manus di RPTRA Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu.
Sembari menunggu paspor WNA berjenis kelamin pria tersebut diantarkan oleh saudaranya ke kantor imigrasi, lanjut Kiven, yang bersangkutan akan diamankan terlebih dahulu di Kantor Imigrasi Jakarta Pusat.
Kiven menyampaikan WNA tersebut diamankan berdasarkan laporan dari ketua Rukun Warga (RW) 011 Kelurahan Petamburan yang mengatakan di lingkungannya ada satu unit yang diisi oleh WNA.
Baca juga: Imigrasi Jakarta Pusat tahan 17 perempuan Maroko di klub
“Orang itu kita data susah karena datanya memang tidak ada. Kalau tadi saat petugas imigrasi menangkap ia bisa menujukkan datanya ia tidak akan ditangkap,” kata Ketua RW 011 Kelurahan Petamburan Handono kepada Antara.
Selain alasan kelengkapan data, WNA tersebut memang akan dilaporkan Handono ke pihak imigrasi karena menganggu kenyamanan penghuni Rusun Petamburan lainnya.
“Dia istilahnya ‘rese’ di sini, kadang malam suka teriak-teriak kalau telpon juga, jadi banyak warga yang komplain,” tutur Handono.
Mengenai nasib WNA yang sudah menetap sekitar enam bulan di Rusun Petamburan tersebut, Handono menyerahkan sepenuhnya kepada pihak imigrasi.
Jika WNA tersebut tidak bisa menunjukkan identitasnya, ia akan mendapatkan hukuman pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak Rp25 juta.
Baca juga: Imigrasi kembangkan QR Code untuk awasi warga asing
Imigrasi Jakpus ciduk WNA asal Nigeria
26 Juni 2019 19:03 WIB
Seorang WNA asal Nigeria saat diamankan petugas imigrasi Jakarta Pusat di RPTRA Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (26/06/2019). (ANTARA/Kuntum Khaira Riswan)
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: