"Semakin sore semakin ramai. Lebih ramai lagi hari libur, Sabtu dan Minggu," ujar Humas Komunitas Tenis Meja Pasar Grogol, Djohan, di Jakarta, Rabu (26/6).
Djohan mengaku awalnya komunitas dibentuk untuk menjembatani persaudaraan antarpenghuni kios di pasar Grogol.
Belakangan pembeli tak segan untuk berbaur bermain tenis meja bersama.
Ada pula pedagang yang duduk menonton permainan tenis meja sambil menunggu pengunjung di depan lapak mereka.
Hingga kini, Komunitas Tenis Meja Pasar Grogol memiliki 49 orang anggota.
Seperti Diding, warga jalan Gajah Mada yang mengaku tertarik bergabung dengan komunitas karena punya hobi bermain tenis meja.
"Penghuni kiosnya paling sepuluh orang, sisanya pembeli dan orang-orang di sekitar sini saja," ujar Diding.
Terlihat sejumlah orang berkumpul untuk sekedar bermain tenis meja di Pasar Grogol mulai dari pagi jam 09.00 WIB hingga sore hari jam 17.00 WIB.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun tampak asyik bermain tenis meja di Pasar Grogol.
Seperti Aidil (13) yang mengaku senang bisa ikut bermain bersama papanya.
"Papa bekerja di hotel, kalau mama jualan baju di pasaran," ujar Aidil.
Siswa kelas satu SMP ini pun mengaku memiliki prestasi juara tiga di kejuaraan tenis meja se-Jakarta Barat.