Waisai (ANTARA) - Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, menjadi daerah percontohan bagi daerah lain guna belajar pengelolaan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo di Waisai, Rabu mengatakan, sudah banyak daerah baik luar maupun dalam Papua yang datang belajar pengelolaan pariwisata kerkelanjutan di Kabupaten Raja Ampat.
Dia menjelaskan, Raja Ampat punya rencana induk pengembangan pariwisata yakni, menjadikan daerah tersebut sebagai destinasi wisata ekologis.
Baca juga: Pemkab Raja Ampat gelar pelatihan bagi pemandu selam
Karena itu, kata dia, semua program pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat diarahkan kepada konsep pariwisata berkelanjutan.
Menurut dia, pengembangan pariwisata di Indonesia sebagian besar wisata massal, dan akhir-akhir ini banyak daerah yang mulai kembangkan wisata ramah lingkungan atau wisata berkelanjutan.
Baca juga: Masyarakat Raja Ampat lepas 380 tukik penyu ke laut
Kabupaten Raja Ampat telah melakukan konsep pariwisata berkelanjutan sejak awal dan dianggap berhasil oleh daerah lain di Indonesia. Sebab itu, banyak daerah yang datang ke Raja Ampat guna belajar pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
Ia menyampaikan, Bali, Manggarai Barat, Sumatera Barat, dan kabupaten tetangga Tambrauw serta Fakfak tahun ini datang ke Raja Ampat guna melakukan studi banding pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
Baca juga: Raja Ampat siapkan tiga lokasi penyelenggaraan festival Bahari
"Masyarakat Raja Ampat juga sangat konsisten menjaga alam sehingga program pemerintah daerah tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan sejalan dengan masyarakat," ujarnya.
Raja Ampat jadi daerah studi banding pariwisata
26 Juni 2019 08:27 WIB
Destinasi wisata Pasir Timbul Raja Ampat (ANTARA/ Ernes)
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: