Kolaborasi LIPI dan Springer tingkatkan aksesibilitas publikasi ilmiah
25 Juni 2019 20:15 WIB
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press Rahmi Lestari Helmi berbicara kepada Antara, Jakarta, Selasa (25/06/2019). (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press Rahmi Lestari Helmi mengatakan kolaborasi LIPI dan penerbit global Springer Book Publishing meningkatkan aksesibilitas publikasi ilmiah.
"Ini kewajiban kita kepada publik bagaimana publik itu berhak untuk mengakses bagaimana kita mencerahkan dengan banyak data informasi analisis," kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press Rahmi Lestari Helmi saat diwawancara ANTARA di sela-sela acara LIPI-Springer Book Publisihing Forum 2019, Jakarta, Selasa.
Rahmi menuturkan publikasi hasil-hasil penelitian bukan sekadar menggugurkan kewajiban proses akhir dari kegiatan penelitian bagi seorang peneliti. Publikasi juga berkaitan dengan pemenuhan hak publik untuk mendapatkan akses ilmu dan pengetahuan melalui publikasi yang berkualitas sesuai kaidah yang dipersyaratkan.
"Aspek penyebarluasan apa yang sudah kita lakukan, teliti semakin bagus artinya knowledge (pengetahuan), ilmu bisa disebarluaskan ke masyarakat dan bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Untuk meningkatkan kemudahan akses publik terhadap publikasi ilmiah, LIPI bersama Springer Book Publishing akan mengadakan kegiatan LIPI-Springer
Book Publisihing Forum 2019.
"Ini salah stau forumnya kita share (berbagi) pengalaman gimana sih cara menulis buku supaya bisa diterima di standar penerbit internasional," ujarnya.
Publikasi hasil penelitian, baik dalam bentuk buku, artikel jurnal, prosiding maupun policy paper, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian.
Kegiatan LIPI-Springer Book Publishing Forum 2019 merupakan forum tatap muka dan bertukar pikiran antara penulis, calon penulis, peneliti atau akademisi, pemerhati publikasi, dan penerbit untuk berbagi pengalaman tentang topik-topik aktual publikasi ilmiah juga membahas strategi co-publishing (penerbitan) LIPI Press-Springer untuk meningkatkan aksesibilitas publikasi ilmiah.
Baca juga: LIPI: Perpustakaan dan pengarsipan menjadi pusat peradaban
Baca juga: Menristekdikti minta peneliti tingkatkan kuantitas dan kualitas riset
"Ini kewajiban kita kepada publik bagaimana publik itu berhak untuk mengakses bagaimana kita mencerahkan dengan banyak data informasi analisis," kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press Rahmi Lestari Helmi saat diwawancara ANTARA di sela-sela acara LIPI-Springer Book Publisihing Forum 2019, Jakarta, Selasa.
Rahmi menuturkan publikasi hasil-hasil penelitian bukan sekadar menggugurkan kewajiban proses akhir dari kegiatan penelitian bagi seorang peneliti. Publikasi juga berkaitan dengan pemenuhan hak publik untuk mendapatkan akses ilmu dan pengetahuan melalui publikasi yang berkualitas sesuai kaidah yang dipersyaratkan.
"Aspek penyebarluasan apa yang sudah kita lakukan, teliti semakin bagus artinya knowledge (pengetahuan), ilmu bisa disebarluaskan ke masyarakat dan bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Untuk meningkatkan kemudahan akses publik terhadap publikasi ilmiah, LIPI bersama Springer Book Publishing akan mengadakan kegiatan LIPI-Springer
Book Publisihing Forum 2019.
"Ini salah stau forumnya kita share (berbagi) pengalaman gimana sih cara menulis buku supaya bisa diterima di standar penerbit internasional," ujarnya.
Publikasi hasil penelitian, baik dalam bentuk buku, artikel jurnal, prosiding maupun policy paper, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian.
Kegiatan LIPI-Springer Book Publishing Forum 2019 merupakan forum tatap muka dan bertukar pikiran antara penulis, calon penulis, peneliti atau akademisi, pemerhati publikasi, dan penerbit untuk berbagi pengalaman tentang topik-topik aktual publikasi ilmiah juga membahas strategi co-publishing (penerbitan) LIPI Press-Springer untuk meningkatkan aksesibilitas publikasi ilmiah.
Baca juga: LIPI: Perpustakaan dan pengarsipan menjadi pusat peradaban
Baca juga: Menristekdikti minta peneliti tingkatkan kuantitas dan kualitas riset
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: