Jakarta (ANTARA) - Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde (KITLV) Jakarta atau Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies menginginkan peningkatan kerja sama berbagai disiplin ilmu selain sastra dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk koleksi perpustakaan.

"Sebetulnya sampai sekarang KITLV Jakarta berfokus pada disiplin ilmu humanities (sastra) tapi sekarang menjadi bagian dari Universitas Leiden, jadi kami mau meningkatkan kerja sama di disiplin ilmu yang lain, seperti kedokteran, hukum, ilmu sosial, administrasi publik," kata Director of KITLV-Jakarta and Office of Leiden University in Indonesia Marrik Bellen saat diwawancara ANTARA di sela-sela seminar "Indonesian Heritage and Library Collection" di Auditorium LIPI di Jakarta, Selasa.

KITLV-Jakarta merupakan bagian dari KITLV sebagai intitusi Kerajaan Belanda untuk kajian Asia Tenggara dan Karibia.

Lagi pula, kerja sama KITLV dengan LIPI akan memudahkan orang Indonesia untuk mengakses informasi tentang Indonesia dari koleksi sejarah Indonesia di Universitas Leiden. Saat ini, Leiden University Libraries merupakan institusi yang menyimpan koleksi sejarah Indonesia terlengkap di dunia. Sebagai bagian dari Leiden University Libraries, KITLV-Jakarta pada 2019 merayakan keberadaan yang ke-50 tahun di Indonesia.

Akademisi Indonesia dan Belanda juga dapat saling bertukar pengalaman dan menjelaskan penelitian yang dilakukan di Indonesia dan yang dilakukan di Belanda tentang Indonesia sehingga ada hubungan hubungan erat yang terjalin antardua negara.

Dia mengatakan kantornya memublikasikan 5-12 buku per tahun, yang kebanyakan terjemahan dari Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris tentang studi Indonesia sehingga bisa dibaca oleh orang Indonesia.

Pihaknya menggandeng penerbit lokal dalam proses penerjemahan dan publikasi dokumen atau buku tentang Indonesia agar harga publikasi terjangkau sehingga semua orang bisa membaca.

Sejak 2002, LIPI dan KITLV telah melakukan kegiatan kerja sama berdasarkan persetujuan kebudayaan antara Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda yang dimulai pada 1968.

Beberapa cakupan kerja sama tersebut, antara lain proyek penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan, terjemahan dan
penerbitan karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia, kerja sama dokumentasi ilmiah, serta penyelenggaraan seminar
dan diskusi ilmiah.

Baca juga: Hubungan Indonesia - Belanda capai kemitraan menyeluruh
Baca juga: LIPI: Perpustakaan dan pengarsipan menjadi pusat peradaban