Jakarta (ANTARA) - Politeknik Pariwisata Makassar sepakat mengandeng Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar program pendidikan profesi guru bidang perhotelan.

“Tujuan kerja sama ini untuk mendapatkan dukungan SDM dari Poltekpar Makassar demi mendukung program pendidikan profesi guru di bidang perhotelan,” kata Plt. Direktur Politeknik Pariwisata Makassar Drs. Muhammad Arifin, M.Pd. dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Pihaknya menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Program Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Makassar untuk lingkup penyelenggaraan program pendidikan profesi guru bidang perhotelan.

Muhammad Arifin, menambahkan saat ini permintaan SDM tenaga profesional di Poltekpar Makassar cukup besar.

Sampai saat ini kata dia, banyak instansi pemerintahan dari berbagai daerah mengundang dosen dari Poltekpar Makassar untuk menjadi narasumber pada kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis kepariwisataan.

"Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengembangan SDM pariwisata dan majunya industri pariwisata. Semoga dengan adanya kerja sama ini ke depan dapat bermanfaat bagi alumni Poltekpar Makassar yang akan melanjutkan studinya untuk menjadi guru di bidang pariwisata" tambahnya.

Sementara itu Sekretaris Program Studi PPG UNM Ahmad Syawaluddin, S.Kom., M.Pd. mengatakan bahwa UNM diberi mandat untuk menyelenggarakan Program PPG bidang Studi Langka, salah satu di antaranya adalah Perhotelan dan Jasa Pariwisata.

"Untuk penyelenggaraan ini kami diharuskan bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang memiliki bidang vokasi yang sesuai, dalam hal ini berkolaborasi dengan Politeknik Pariwisata Makassar. Pesertanya merupakan guru-guru SMK yang akan melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar profesi guru (Gr),” katanya.

Ia berharap Poltekpar mampu mendukung tenaga profesional di bidang pariwisata. “Pelaksanaannya boleh dilaksanakan di Poltekpar atau di UNM" jelasnya.

Untuk pelaksanaan PPG kolaboratif ini, tahap awal pelaksanaan kerja sama ini adalah peserta guru dalam jabatan yang akan mengikuti pendidikan profesi guru melalui program blended learning.

Program tersebut berlangsung selama tiga bulan secara daring terdiri dari pedagogik, profesional, dan pengembangan perangkat pembelajaran, selanjutnya tatap muka berupa Workshop, PPL, dan UKMPPG.

Baca juga: PHRI: pemerintah perlu awasi ketat aplikasi digital perhotelan
Baca juga: Pelaku usaha perhotelan Kota Malang dukung gerakan Earth Hour 2019
Baca juga: Pengusaha perhotelan Timika siap sambut PON 2020