Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan belum ada utusan dari kubu Jokowi-Ma'ruf yang diutus untuk membicarakan masalah rekonsiliasi dengan kubu Prabowo-Sandi.

"Jadi sampai hari ini sejauh yang saya tahu belum ada utusan dari pemerintah terkait masalah rekonsiliasi. Masalah rekonsiliasi ini yakinlah pada saatnya nanti kita akan putuskan yang terbaik," kata Riza Patria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia juga membantah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan bertemu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto pada hari kedua Idul Fitri 1440 H.

Menurut dia, beri kesempatan kepada BPN Prabowo-Sandi dan TKN Jokowi-Ma'ruf serta partai politik koalisi untuk menyelesaikan mekanisme konstitusional melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

"Nanti setelah selesai MK tentu kami akan berunding setelah melihat hasilnya, insya Allah kalau Prabowo-Sandi yang dimenangkan tentu kita akan rapat internal koalisi dan kita akan memutuskan berkoalisi dengan partai-partai lainnya, siapa nanti akan berkoalisi dengan Prabowo-Sandi," ujarnya.

Riza mengatakan kalau ada kesepakatan koalisi, tentu ada berbagai macam bentuknya karena bisa saja ada kesepakatan pada posisi-posisi tertentu, apakah di pemerintahan atau di parlemen.

Menurut dia, sejauh ini belum ada tawaran-tawaran koalisi karena selama ini beredar di media massa dan apabila Prabowo-Sandi menang, pihaknya akan memberikan kesempatan pada partai-partai pemerintah yang mendukung Jokowi-Ma'ruf untuk bergabung.

"Sampai hari ini kami belum memutuskan apakah partai Gerindra akan oposisi atau koalisi belum diputuskan. Nanti akan diputuskan setelah hasil MK, kita hormati dulu hasil MK," katanya.

Baca juga: Ma'ruf Amin serukan rekonsiliasi nasional pascapemilu 2019

Baca juga: ICMI Lampung harapkan para elit nasional dapat tenangkan massa

Baca juga: PAN tidak sepakat "power sharing" syarat rekonsiliasi