Medan (ANTARA News) - Dalam sejarah persepakbolaan di tanah air Persipura tidak pernah menang atau meraih angka ketika bertemu PSMS Medan. "Karena itu pada partai semifinal Liga Indonesia yang diadakan di Jakarta PSMS harus menang lawan Persipura," kata pengamat sepakbola Sumut, Chairullah, kepada ANTARA News di Medan, Selasa. Partai semifinal Liga Indonesia XIII itu akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu (6/2). Pada partai tersebut PSMS kemungkinan akan menurunkan pemain lokalnya antara lain Masperi Kasim, Saktiawan Sinaga, Boy Jati Asmara dan pemain asing Gustavo Roberto Chena, Formento Andres Miquel (Argentina), James Koko Lomel dan Murphy Komunple (Liberia). Chairullah yang juga Ketua Pengda PSSI Sumut menambahkan, PSMS sudah tujuh kali mengikuti Liga Indonesia dan untuk itu PSMS harus menang dan tidak ada alasan untuk kalah. "Kita tidak butuh menang dengan skor besar, namun yang penting harus menang," katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan, semifinal yang dilalui tim "ayam kinantan" merupakan suatu kehormatan bagi daerah Sumut. Keberhasilan itu diharapkan dapat memenuhi keinginan warga Sumut. "PSMS harus mampu menunjukkan tajinya dengan menjungkalkan Persipura," ujarnya. Sementara itu, mantan pemain Medan Jaya, Soeharto (42) mengatakan, dalam menghadapi Persipura PSMS harus ekstra hati-hati dan sabar. "Jangan mau terpancing dengan strategi Persipura yang menjebak sehingga PSMS bisa bermain dengan tidak terarah," katanya. Pemain Medan Jaya era 1980-an itu juga berharap para pemain PSMS tidak sampai terpancing emosi saat menghadapi Persipura. "Persipura sangat pandai memancing lawan," katanya. PSMS, ujarnya menambahkan, harus memiliki strategi khusus untuk menaklukkan Persipura dengan pola permainan "rap-rap" atau dengan bermain cepat. Sementara mantan kiper PSMS, Waluyo (42), mengatakan penjaga gawang "ayam kinantan" Markus H Rihihina harus sabar dan tidak selalu keluar jauh dari gawang untuk menyelamatkan bola.(*)