Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah pascarilis data neraca perdagangan periode Mei 2019.

IHSG pada Senin sore ditutup melemah 26,97 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.288,47. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,03 poin atau 0,7 persen menjadi 998,04.

"Pelemahan IHSG dipicu sentimen domestik yaitu terkait neraca dagang, surplus tapi karena impor turun lebih banyak," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Senin.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Mei 2019 mengalami surplus 0,21 miliar dolar AS dengan total ekspor 14,74 miliar dolar AS dan total impor 14,53 miliar dolar AS.

Dibuka melemah, IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau net foreign sell sebesar Rp101,55 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 434.176 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,36 miliar lembar saham senilai Rp12,18 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 212 saham menurun, dan 138 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 27,35 poin (0,13 persen) ke 21.285,99, indeks Hang Seng menguat 39,29 poin (0,14 persen) ke 28.513, dan indeks Straits Times menguat 9,87 poin (0,3 persen) ke posisi 3.311,53.

Baca juga: Bursa saham Tokyo berakhir sedikit menguat, Nikkei naik 0,13 persen
Baca juga: Bursa saham Seoul berakhir hampir tidak berubah
Baca juga: Analis: Laju IHSG berat ke zona hijau akibat sentimen global