Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur menggelar kompetisi seni nuansa religi yang berlangsung selama tiga hari, mulai 24 Juni hingga 26 Juni 2019.

"Peserta mewakili masing-masing kecamatan untuk berkompetisi secara sehat menonjolkan kekuatannya," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur Iwan Hendry Wardhana, di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.

Digelar di lingkungan kantor Wali Kota Jakarta Timur, sebanyak 86 grup akan mengikuti lomba seni nuansa religi dengan lima kategori yaitu nasyid, hadroh, qasidah, marawis dan pop akustik.

Mereka akan merebutkan total hadiah Rp225 juta. Juara pertama akan mendapatkan Rp12 juta, juara kedua akan mendapatkan Rp10 juta, juara ketiga akan mendapatkan Rp8,5 juta, harapan pertama akan mendapat Rp7,5 juta, sementara harapan kedua akan mendapat Rp6,5 juta.

"Mereka yang menang akan maju ke tingkat provinsi, harapannya mewakili Jakarta Timur meraih juara umum," kata Iwan.

Kompetisi seni nuansa religi tersebut dibuka oleh wali kota Jakarta Timur, M Anwar. Dalam sambutannya dia mengatakan lomba tersebut digelar untuk meningkatkan kualitas SDM Jakarta Timur agar memiliki keahlian dalam bidang seni, khususnya seni religi.

"Kegiatan ini untuk mencerdaskan sekaligus mengajak generasi muda dan masyarakat untuk menghargai seni, serta memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya bagi pelaku seni untuk menumbuhkembangkan seni bernuansa religi," ujar Anwar.

Tidak hanya itu, lomba tersebut juga menjadi upaya pemerintah kota Jakarta Timur untuk melestarikan kebudayaan.

"Kegiatan seperti ini dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan supaya grup kesenian di masyarakat terus tumbuh, sekaligus dapat meningkatkan keimanan," tambah Anwar.