Ondel-ondel dan pemusik Betawi iringi unjuk rasa di Patung Kuda
24 Juni 2019 11:09 WIB
Sejumlah pengunjuk rasa melakukan aksi di bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019). Sejumlah personel kepolisian tampak bersiaga di sekitar kawasan tersebut. (ANTARA/ Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA) - Kawasan patung kuda di Jalan Medan Merdeka Barat diwarnai oleh penampilan ondel-ondel dan pemusik khas Betawi yang mengiringi aksi sejumlah pengunjuk rasa di kawasan tersebut.
Penampilan itu menarik perhatian para pengguna kendaraan bermotor yang tengah terjebak kemacetan di bundaran Patung Kuda karena akses Jalan Medan Merdeka Barat menuju Harmoni telah ditutup oleh aparat kepolisian.
Orator dalam unjuk rasa tersebut, Ayub, mengatakan sengaja membawa ondel-ondel untuk sekaligus memperingati HUT DKI Jakarta ke-492 pada 22 Juni lalu.
Selain musik dan ondel-ondel, para demonstran yang menggunakan pakaian kuning terang dan membawa balon-balon juga menambah warna di area tersebut.
Sekitar 30 orang pengunjuk rasa, yang mengatakan berasal dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan Komunitas Berdaulat untuk Adil dan Makmur berbaris di sepanjang trotoar patung kuda dan melakukan orasi, warna jaket kuning menyala terlihat kontras saat bertemu dengan barisan polisi berseragam coklat di depan mereka.
Mereka membawa papan-papan berisi tulisan yang menuntut keadilan dalam proses penyelesaian perselisihan pemilihan umum dan meminta agar para hakim Mahkamah Konstitusi jujur dan adil dan memihak pada kebenaran.
“Kami akan mengawal apapun keputusan MK, bentuknya macam-macam. Bisa doa, bisa aksi seperti ini. Selama ini kami tidak diam,” kata Ayub.
Baca juga: Polisi: Masyarakat dipersilakan berdemo di sekitar Patung Kuda
Baca juga: Depan MK tetap steril untuk sidang lanjutan PHPU
Baca juga: Buya Syafii: Tidak perlu demonstrasi saat sidang MK
Penampilan itu menarik perhatian para pengguna kendaraan bermotor yang tengah terjebak kemacetan di bundaran Patung Kuda karena akses Jalan Medan Merdeka Barat menuju Harmoni telah ditutup oleh aparat kepolisian.
Orator dalam unjuk rasa tersebut, Ayub, mengatakan sengaja membawa ondel-ondel untuk sekaligus memperingati HUT DKI Jakarta ke-492 pada 22 Juni lalu.
Selain musik dan ondel-ondel, para demonstran yang menggunakan pakaian kuning terang dan membawa balon-balon juga menambah warna di area tersebut.
Sekitar 30 orang pengunjuk rasa, yang mengatakan berasal dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan Komunitas Berdaulat untuk Adil dan Makmur berbaris di sepanjang trotoar patung kuda dan melakukan orasi, warna jaket kuning menyala terlihat kontras saat bertemu dengan barisan polisi berseragam coklat di depan mereka.
Mereka membawa papan-papan berisi tulisan yang menuntut keadilan dalam proses penyelesaian perselisihan pemilihan umum dan meminta agar para hakim Mahkamah Konstitusi jujur dan adil dan memihak pada kebenaran.
“Kami akan mengawal apapun keputusan MK, bentuknya macam-macam. Bisa doa, bisa aksi seperti ini. Selama ini kami tidak diam,” kata Ayub.
Baca juga: Polisi: Masyarakat dipersilakan berdemo di sekitar Patung Kuda
Baca juga: Depan MK tetap steril untuk sidang lanjutan PHPU
Baca juga: Buya Syafii: Tidak perlu demonstrasi saat sidang MK
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: