Pendekar silat Denmark tampil memukau di Kota Horsens
23 Juni 2019 19:47 WIB
Pendekar Silat Denmark Aliran Setia Hati Anoman, Martin Sangill, warga negara Denmark, dan timnya berhasil memukau warga Kota Horsens saat menampilkan berbagai jurus silat Setia Hati Anoman di alun-alun kota itu, Sabtu (22/6) (Dokumentasi KBRI Kopenhagen)
London (ANTARA) - Pendekar Silat Denmark aliran Setia Hati Anoman, Martin Sangill, warga negara Denmark, dan timnya berhasil memukau warga Kota Horsens saat menampilkan berbagai jurus silat Setia Hati Anoman yang diadakan di Vitus Berings Plads, alun-alun kota itu, Sabtu (22/6)
Atraksi pencak silat tersebut merupakan bagian dari acara "Indonesian Bazaar and Cultural Day" yang diadakan KBRI Kopenhagen bekerja sama dengan Dini's Restaurant dan masyarakat Indonesia di wilayah Jutland, Denmark, demikian keterangan yang diterima Antara London, Minggu.
Duta Besar RI untuk Denmark. M. Ibnu Said, mengatakan tahun ini pencak silat yang merupakan warisan budaya Indonesia ditampilkan namun uniknya warga Denmark mendalaminya.
Dikatakannya acara bazaar dan hari budaya diselenggarakan untuk memperkuat dan meningkatkan interaksi antara warga Indonesia dan Denmark.
Tidak hanya dengan tangan kosong, Martin Sangill dan murid-muridnya juga menunjukkan kebolehannya dengan menggunakan tongkat dan golok. Setiap jurus yang diatraksikan menimbulkan decak kagum penonton yang sibuk merekam adegan dengan telepon seluler mereka.
Wakil Pemerintah Kota Horsens, Peter Sinding Poulsen, mengatakan acara seperti ini sangat penting bagi kedua bangsa. "Kita dapat saling mengenal dan menperkaya hidup kita dengan budaya lain. Seperti pencak silat sebagai bukti nyata, warisan budaya Indonesia, juga dapat didalami warga Denmark," ujarnya.
Martin Sangill telah mempelajari pencak silat lebih dari 30 tahun sejak tahun 1988. Pada tahun 2012 membuka klub pencak silat pertama di Denmark dan memiliki murid warga Denmark.
Selain pencak silat, ditampilkan berbagai tarian nusantara mulai alusi au dari Sumatera Utara, Lancang Kuning dari Riau, Lenggang Nyai dan Nandak dari Jakarta, Jaipong dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, Tenun dan Condong dari Bali, Gantar dari Kalimantan, hingga tari dari daerah Timur Indonesia, seperti Poco-poco, Maumere, Tobelo, dan Sajojo.
Kota Horsens terletak di pesisir timur wilayah Jutland, Denmark, atau sekitar 200 kilometer dari Ibu Kota Kopenhagen dan berpenduduk sebanyak 58.646 orang pada tahun 2018. Saat ini terdapat sekitar 800 orang WNI yang menetap di Denmark.
Baca juga: Tari Alusi Au Pukau Warga Denmark
Baca juga: Tiga anak miliarder Denmark tewas dalam serangan Sri Lanka
Baca juga: WNI di Denmark peringati Hari Lahir Pancasila
Atraksi pencak silat tersebut merupakan bagian dari acara "Indonesian Bazaar and Cultural Day" yang diadakan KBRI Kopenhagen bekerja sama dengan Dini's Restaurant dan masyarakat Indonesia di wilayah Jutland, Denmark, demikian keterangan yang diterima Antara London, Minggu.
Duta Besar RI untuk Denmark. M. Ibnu Said, mengatakan tahun ini pencak silat yang merupakan warisan budaya Indonesia ditampilkan namun uniknya warga Denmark mendalaminya.
Dikatakannya acara bazaar dan hari budaya diselenggarakan untuk memperkuat dan meningkatkan interaksi antara warga Indonesia dan Denmark.
Tidak hanya dengan tangan kosong, Martin Sangill dan murid-muridnya juga menunjukkan kebolehannya dengan menggunakan tongkat dan golok. Setiap jurus yang diatraksikan menimbulkan decak kagum penonton yang sibuk merekam adegan dengan telepon seluler mereka.
Wakil Pemerintah Kota Horsens, Peter Sinding Poulsen, mengatakan acara seperti ini sangat penting bagi kedua bangsa. "Kita dapat saling mengenal dan menperkaya hidup kita dengan budaya lain. Seperti pencak silat sebagai bukti nyata, warisan budaya Indonesia, juga dapat didalami warga Denmark," ujarnya.
Martin Sangill telah mempelajari pencak silat lebih dari 30 tahun sejak tahun 1988. Pada tahun 2012 membuka klub pencak silat pertama di Denmark dan memiliki murid warga Denmark.
Selain pencak silat, ditampilkan berbagai tarian nusantara mulai alusi au dari Sumatera Utara, Lancang Kuning dari Riau, Lenggang Nyai dan Nandak dari Jakarta, Jaipong dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, Tenun dan Condong dari Bali, Gantar dari Kalimantan, hingga tari dari daerah Timur Indonesia, seperti Poco-poco, Maumere, Tobelo, dan Sajojo.
Kota Horsens terletak di pesisir timur wilayah Jutland, Denmark, atau sekitar 200 kilometer dari Ibu Kota Kopenhagen dan berpenduduk sebanyak 58.646 orang pada tahun 2018. Saat ini terdapat sekitar 800 orang WNI yang menetap di Denmark.
Baca juga: Tari Alusi Au Pukau Warga Denmark
Baca juga: Tiga anak miliarder Denmark tewas dalam serangan Sri Lanka
Baca juga: WNI di Denmark peringati Hari Lahir Pancasila
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: