Jakarta (ANTARA News) - Saham Bumi Resources (BUMI) memimpin kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang Senin ditutup menguat dan kembali berada di level 2.700 sejak penurunan tajam pada 22 Januari 2008 lalu. IHSG ditutup naik 54,808 poin atau 2,07 persen menjadi 2.701,629, level tertinggi sejak penurunan tajam pada 22 Januari yang ditutup di posisi 2.294,523 karena ketakutan pelaku pasar terhadap resesi ekonomi AS. Sedangkan, indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 14,660 poin atau 2,57 persen ke level 585,171. Secara umum, kenaikan indeks dipimpin oleh saham berbasis pertambangan, terutama batubara, seperti Bumi Resources yang menanjak Rp600 menjadi Rp7.250, diikuti beberapa saham unggulan lainnya seperti Aneka Tambang yang naik Rp25 ke posisi Rp3.925, Telkom melambung Rp400 ke level Rp9.700 dan Internasional Nickel naik Rp200 ke harga Rp8.800. Analis Riset PT Panin Capital Luki Aryatama, kepada ANTARA, mengatakan, ketakutan terhadap resesi ekonomi AS kembali reda walaupun kekhawatiran itu masih ada. Menurut Luki, para pelaku pasar saat ini lebih melihat pada prospek bagus di beberapa saham unggulan, terutama yang laporan keuangannya akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Kenaikan indeks ini juga mengikuti kenaikan bursa regional, terutama bursa Tokyo, Hongkong dan Singapura. Bursa di kawasan Asia seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 ditutup naik 362,54 poin atau 2,69 persen hingga ditutup pada 13.859,7, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terangkat 908,50 poin atau 3,77 persen ke level 25.032,08 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times naik 68,12 poin atau 2,27 persen menjadi 3.075,92. Kondisi di atas membuat pasar didominasi saham yang naik sebanyak 145 dibanding yang turun 57, sedangkan 53 stagnan dan 197 tidak aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 3,816 miliar saham dengan nilai Rp7,363 triliun dari 73.407 kali transaksi. (*)