Yogyakarta (ANTARA) - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor 1,2 juta ekor benih ikan hias dari Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan kegiatan ekspor perdana benih ikan dari daerah itu.

"Hari ini kita ekspor perdana dari Yogyakarta ekspor ikan hias. Dulu tidak ada nama Yogyakarta karena (benih ikan) dikirim ke Surabaya atau Jakarta," kata Kepala BKIMP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina di Yogyakarta, Minggu, saat melepas ekspor benih ikan hias jenis guppy ke Filipina.

Ikut mendampingi pelepasan ekspor benih ikan itu Dirjen Budi daya Perikanan KKP Slamet Soebjakto, Sekda DIY Gatot Saptadi, serta General Manager Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama.

Menurut Rina, dengan melakukan ekspor ikan hias secara langsung maka setiap provinsi bisa mendapatkan keuntungan langsung secara maksimal tanpa melalui perantara daerah lain.

"Kami mau seperti itu supaya setiap lokasi ini mendapatkan keuntungan maksimal dari yang dihasilkan dari provinsinya," kata dia.

Menurut dia, potensi ekspor ikan air tawar termasuk ikan hias di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup bagus. Berdasarkan data lalu lintas ikan dari Yogyakarta yang paling dominan adalah benih-benih ikan konsumsi air tawar.

Ia mengatakan selama ini untuk negara tujuan ekspor ikan hias paling dominan adalah negara-negara Eropa, disusul Amerika Serikat, Singapura, serta Timur Tengah. Ekspor ikan hias paling banyak dari Bali, Jakarta, dan Bandung. "Ini peluang yang bagus untuk Yogyakarta," kata dia.

Pelepasan ekspor ikan hias dari DIY itu dilaksanakan di sela-se;a pembukaan acara Bulan Bakti Karantina dan Mutu 2019 yang berlangsung di Alun-alun Utara Yogyakarta.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongka menyebutkan produksi ikan hias di DIY rata-rata mencapai satu juta ekor per tahun yang di antaranya mencakup ikan guppy, plati, koi, serta arwana. "Budi daya ikan hias paling banyak di Kabupaten Sleman," kata Bayu.