Makassar (ANTARA) - Delegasi Indonesia dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar memaparkan aplikasi District Health Information System (DHIS) yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Makassar di Oslo University, Norwegia.
"Kami mewakili Pemerintah Kota Makassar sekaligus delegasi dari Indonesia bersama tim dari Kementerian Kesehatan mempresentasikan penerapan DHIS di Norwegia," ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Naisyah Tun Azikin melalui pesan singkatnya di Makassar, Minggu.
Ia menjelaskan DHIS adalah platform perangkat lunak sumber terbuka untuk pelaporan, analisis, dan penyebaran data untuk semua program kesehatan yang dikembangkan oleh Program Sistem Informasi Kesehatan, Kemenkes.
Dokter Naisyah menyatakan Makassar ditunjuk sebagai delegasi karena berhasil menerapkan program tersebut dan beberapa terobosan di bidang kesehatan yang ada di Makassar sukses menjadi terbaik dan percontohan di Indonesia.
DHIS, ujarnya, merupakan integrasi dataset esensial yang disatukan ke dalam suatu plaform yang multiakses yang dijadikan bahan analisis dalam mengambil tindakan di bidang kesehatan dan telah diimplementasikan di Makassar selama beberapa tahun terakhir.
"Saya di sini di Universitas Oslo Norwegia bersama tim Kemenkes memaparkan tentang SIK atau Sistem Informasi Kesehatan DHIS 2. Begitu juga dengan tindakan melalui inovasi-inovasi aplikasi layanan kesehatan kita di Makassar," katanya.
Dia menyebut Kota Makassar dijadikan sampel dalam presentasi implementasi DHIS 2 di Indonesia saat pertemuan DHIS 2 Annual Conference 2019 yang dipandu Prof Jorn Braa dari Universitas Oslo.
"Banyak donatur yang mau bantu Indonesia, doakan semoga Makassar bisa menjadi lokasi program. Ini penting untuk peningkatan layanan kesehatan bagi warga kita," ucapnya.
Baca juga: Kemenkes luncurkan aplikasi konsultasi kesehatan gratis
Baca juga: Save Yourselves, tempat "curhat" masalah kesehatan mental
Indonesia paparkan penerapan aplikasi DHIS di Norwegia
23 Juni 2019 13:17 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Naisyah Tun Azikin. (ANTARA FOTO)
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: