Laporan dari London
Produk furnitur kayu jati Indonesia diminati di Inggris
22 Juni 2019 22:55 WIB
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan mebel berbahan kayu jati di sebuah industri furnitur di Demak, Jawa Tengah, Senin (7/11/2016). Menurut Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) pertumbuhan ekspor industri mebel pada tahun ini baru mencapai empat persen dan masih jauh dari target sebesar 12 persen atau senilai US$5 miliar pada 2019 karena terkendala beberapa regulasi, diantaranya masih tingginya bunga pinjaman bank sekitar 11,5 persen. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
London (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di London bekerja sama dengan ‘Lombok’ mengadakan kegiatan promosi perdagangan yang dibalut dengan berbagai acara budaya yang dihadiri sekitar 200 pembeli potensial yang mendapatkan kesempatan mengetahui kualitas dan disain produk kayu jati Indonesia dengan berkeliling showroom yang berada di tengah kota London, pada Kamis lalu (20/6).
Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada Antara London, Sabtu menyebutkan pameran mengusung tema ‘Passport to Indonesia’ para pembeli diajak untuk berkelana ke berbagai daerah di Indonesia melalui penampilan tari topeng dan gamelan Jawa, musik sasando dari Nusa Tenggara Timur, workshop batik, coffee tasting hingga demo masak ayam bakar taliwang khas Lombok.
Toko furnitur ‘Lombok’ beroperasi sejak tahun 1998 menjual produk ekspor kayu jati Indonesia. Selama hampir 20 tahun, toko yang berada di pusat kota London bermitra dengan pengrajin jati Indonesia hingga dapat melakukan ekspor produk ke Inggris setiap bulannya. Jalinan kemitraan dagang yang ini turut mengedukasi konsumen Inggris akan tingginya kualitas produk kayu jati Indonesia.
Komitmen peningkatan hubungan perdagangan Indonesia dengan Inggris memasuki perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara di tahun 2019. Salah satunya adalah dengan mengembangkan ekspor produk Indonesia oleh pengusaha lokal di Inggris seperti yang dilakukan toko furnitur ‘Lombok’ di London.
Dalam kesempatan ini, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya, Dr. Rizal Sukma menyampaikan pentingnya memanfaatkan peluang dalam pengembangan ekspor produk Indonesia yang sudah punya nama di mata konsumen Inggris. Tidak hanya memiliki desain yang menarik dan kualitas yang tinggi, pasar Inggris juga menilai pentingnya furnitur yang berasal dari kayu yang legal.
“Produk furnitur kayu Indonesia sudah memenuhi kaidah kayu legal sebagai hasil dari penandatangananan Forest Law Enforcement, Governance, and Trade Voluntary Partnership Agreement dengan pihak Inggris sebagai upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup,” ujar Dr. Rizal Sukma yang berkedudukan di London namun juga memiliki akreditasi hingga negara Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional.
Kegiatan promosi perdagangan ini juga menjadi ajang promosi untuk mengundang pembeli dari Inggris agar hadir pada pelaksanaan Trade Expo Indonesia 2019 di International Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Banten, pada tanggal 16 sampai 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Indonesia terus cari celah untuk promosi dagang
Baca juga: Mebel jati andalan Jepara
Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada Antara London, Sabtu menyebutkan pameran mengusung tema ‘Passport to Indonesia’ para pembeli diajak untuk berkelana ke berbagai daerah di Indonesia melalui penampilan tari topeng dan gamelan Jawa, musik sasando dari Nusa Tenggara Timur, workshop batik, coffee tasting hingga demo masak ayam bakar taliwang khas Lombok.
Toko furnitur ‘Lombok’ beroperasi sejak tahun 1998 menjual produk ekspor kayu jati Indonesia. Selama hampir 20 tahun, toko yang berada di pusat kota London bermitra dengan pengrajin jati Indonesia hingga dapat melakukan ekspor produk ke Inggris setiap bulannya. Jalinan kemitraan dagang yang ini turut mengedukasi konsumen Inggris akan tingginya kualitas produk kayu jati Indonesia.
Komitmen peningkatan hubungan perdagangan Indonesia dengan Inggris memasuki perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara di tahun 2019. Salah satunya adalah dengan mengembangkan ekspor produk Indonesia oleh pengusaha lokal di Inggris seperti yang dilakukan toko furnitur ‘Lombok’ di London.
Dalam kesempatan ini, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya, Dr. Rizal Sukma menyampaikan pentingnya memanfaatkan peluang dalam pengembangan ekspor produk Indonesia yang sudah punya nama di mata konsumen Inggris. Tidak hanya memiliki desain yang menarik dan kualitas yang tinggi, pasar Inggris juga menilai pentingnya furnitur yang berasal dari kayu yang legal.
“Produk furnitur kayu Indonesia sudah memenuhi kaidah kayu legal sebagai hasil dari penandatangananan Forest Law Enforcement, Governance, and Trade Voluntary Partnership Agreement dengan pihak Inggris sebagai upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup,” ujar Dr. Rizal Sukma yang berkedudukan di London namun juga memiliki akreditasi hingga negara Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional.
Kegiatan promosi perdagangan ini juga menjadi ajang promosi untuk mengundang pembeli dari Inggris agar hadir pada pelaksanaan Trade Expo Indonesia 2019 di International Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Banten, pada tanggal 16 sampai 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Indonesia terus cari celah untuk promosi dagang
Baca juga: Mebel jati andalan Jepara
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: